Bandar Bola - Cerita Sex: Sperma Siapa Ini?
Bandar Bola - Venombet.com - Sinar
matahari sudah di ubun-ubun kepala. Suasana sebuah kos di satu daerah
di bilangan Jakarta Selatan sunyi senyap. Maklum penghuninya yang
rata-rata mahasiswi jam segini pada masih di kampus. Tapi, di kamar no.
13 di lantai 2, sesosok tubuh sexy baru menggeliat bangun.
Agen Sbobet - “Uuuucccchh.. kepala gue masih agak cenut-cenut nih” batin Vani sambil berusaha untuk duduk di ranjangnya.
Tiba-tiba Vani seperti menyadari sesuatu. Bandar Bola Online
“Eh, kok gue cuma pake atasan? Mana celana gue? Mana tong gue juga?” pikir Vani kebingungan.
Vani memang cuma memakai pakaian halter
pink, dengan bawahan polos. Sehingga mekinya yang tak berambut dan
montok terkespos dengan jelas. Perasaan Vani juga semakin tidak enak
karena halternya juga dalam kondisi terbuka sehingga toked Vani yang
besar tidak tertutup apa-apa.
Deg-degan Vani menjulurkan tangan
kanannya ke selangkangannya. Jari tengahnya dimasukkan ke sela-sela
bibir mekinya dan masuk ke lubangnya sedikit. Jantung Vani berpacu
semakin cepat karena terasa ada cairan agak kental di lubang mhemeknya.
Pelan-pelan dikeluarkan jarinya sambil membawa cairan tersebut. Diujung
jari Vani terlihat cairan agak kental berwarna putih. Dari baunya Vani
langsung tau
“SPERMA SIAPA INIIIIII…????” jerit Vani histeris.
Vani mandi cepat-cepat (tidak lupa menyemprot kencang-kencang mekinya untuk membersihkan sperma yang tersisa).
Cerita Dewasa | Berpakaian sekadarnya,
dan langsung celingak-celinguk di kosnya. Seperti yang bisa ditebak,
tidak ada siapapun selain Vani. Tapi hendak masuk ke kamarnya, Vani
berpapasan dengan Mirna dan cowoknya, si Tono. Kelihatannya mereka habis
beli makan siang. Mirna seperti biasa langsung melengos melihat Vani.
Tapi, si Tono memandang Vani dan tersenyum malu-malu. Vani cuek aja dan
masuk lagi ke kamarnya. Vani langsung menghempaskan pantat semoknya ke
ranjang. Dengan muka tertekuk, Vani mencoba mengingat-ngingat setiap
kejadian semalam di pestanya si Angel di X2.
Malam sebelumnya. Pulang kuliah sore
itu, Vani langsung mandi dan berdandan. Malam itu perayaan ulang tahun
sahabatnya di kampus, Angel. Pestanya diadain di X2 (di Plasa Senayan
bagi yang ga tau).
“Harus dandan habis nih gue, mumpung si Albert ga ikutan” batin Vani.
FYI, Albert itu cowoknya Vani. Halter
pink Bebe dengan belahan cukup rendah untuk menunjukkan 1/2 bagian toked
putih Vani yang menyembul menantang, celana pendek warna hitam, wedges
merah hitam, kalung tipis menghiasi leher, dan setelah tambahan beberapa
aksesories, Vani pun puas mematut dirinya di hadapan cermin. “Sapa tau
ada cowo tajir kecantol. Mumpung Albert masih di Singapore batin Vani
puas dengan dandanannya. Tiba-tiba HP Vani berbunyi. Dari Angel.
“Halo Ngel. Udah mo sampe”.
“Van, sory ya. Noel telat. Kelamaan kalo jemput elu. Jadi si Boris yang jemput ya. Paling bentar lagi dia nyampe” jawab Angel penuh penyesalan.
“Ya udah deh” jawab Vani pasrah.
“Yah, ada Boris. Ga bisa bebas deh gue. Pasti ngelapor ke Albert kalo gue macem-macem” pikir Vani agak sebal.
“Van, sory ya. Noel telat. Kelamaan kalo jemput elu. Jadi si Boris yang jemput ya. Paling bentar lagi dia nyampe” jawab Angel penuh penyesalan.
“Ya udah deh” jawab Vani pasrah.
“Yah, ada Boris. Ga bisa bebas deh gue. Pasti ngelapor ke Albert kalo gue macem-macem” pikir Vani agak sebal.
Boris tuh sohib kentel Albert. Benar
kata Angel, nggak ada 5 menit mobil Soluna Boris sudah di depan kost
Vani. Tidak menunggu Boris menjemputnya ke dalam, Vani langsung ke
halaman menghampiri mobil Boris. Si Boris yang baru keluar mobil,
langsung terpana melihat Vani. Ya iyalah, cowok normal mana yang tidak
akan nelen ludah liat cewek sexy habis dengan toked yang 36C yang
menggunung indah terekpos setengahnya. Hot pant Vani menunjukkan paha
putih mulusnya. Tidak memperdulikan pandangan mesum Boris, Vani langsung
masuk dan menghenyakkan pantatnya di jok mobil.
“Ayo jalan Ris. Kita udah telat neh” perintah Vani.
Tidak usah disuruh, Boris langsung
melesatkan mobilnya menuju X2. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00WIB.
Boris yang berambut kriting Afro kurang konsen dalam menyetir mobil.
Matanya bolak-balik melirik toked dan paha Vani.
“Hoki banget si Albert punya cewe hot habis kaya gini. Asemm.. jadi konak gue” batin Boris.
Vani bukannya ga tau kalo si Boris
lirik-lirik belahan dadanya. Tapi doi pasang tampang so cool. Story-nya,
sebelum Albert nembak Vani, Boris udah ngejer-ngejer duluan. Nah
ditolaklah dengan sukses. Tapi story ini penulis belum bisa
konfirmasikan kebenarannya hehe. Long story short, sampailah mereka di
X2. Belagak gentlement, Boris langsung bayarin Vani sekalian, yang
orangnya lagi sibuk tele-tele dengan Angel. Angel, Noel Cowoknya, dan
beberapa temen lainnya ternyata udah di dalam. Sudah nge-reserve Sofa
segala buat spot mereka di lantai RnB. Begitu Vani melihat Angel dan
temen-temennya, biasalah langsung ribut cipika cipiki.
Di meja sudah ada kue tart mini dengan
lilin angka 19 di atasnya, dan minuman (ga jadi sebut merk. Disangka
promosi) beberapa botol juga sudah siap. Ritual ulang tahun seadanya,
lalu mereka langsung turun. Angel yang cantik dan anggun malan itu
menggunakan mini dress warna hitam. Kontras banget dengan kulit
putihnya. Angel langsung turun ngikutin hentakan musik RnB, berpasangan
dengan Vani. Berdua mereka joget dengan hotnya. Beberapa ABG yang
seperti biasa langsung sadar ada barang bagus, mulai menghampiri dengan
ikut joget di sekeliling Angel dan Vani. Tapi, sebentar saja sudah
nyingkir melihat ada 2 gorilanya datang, si Noel dan Boris (terutama si
Boris nih. Tinggi, gede, rambut kribo.
Siapa yang tau dia taroh apaan aja di
dalam rambutnya). Angel berpasangan dengan Noel, Vani dengan agak malas
ngaledenin Boris. Party malam itu heboh dan rame banget. Minuman terus
ngalir (emang tajir si Noel). Nah, ada nih satu minuman kegemaran Vani,
yang naiknya pelan. Tapi, begitu mulai naik, si Vani jadi agak hyper.
Jogetnya makin hot. Dan, libido nih lonte juga ikut naik. Pas jojing
bertiga sama Angel dan Gina, Vani sudah mulai ngerasa makin horny.
Selangkangannya mulai agak berkedut-kedut. Semakin heboh goyangannya,
semakin kuat kedutan di bibir-bibir mhemeknya. Apalagi selama goyang,
tubuh Vani bergesakan terus dengan tubuh Angel & Gina. Vani goyang
sambil menggigit bibirnya. Vani ga sadar Angel berteriak di telinganya
“Van.. gue ngaso dulu yahh… Lo masih mo goyang?”. Karena Vani ga ngerespon, Angel dan Gina langsung balik lagi ke meja.
Boris yang dari tadi ceng-gur, liat
kesempatan karena Vani joget sendirian. Dia nyamperin, dan sambil
ngedorong satu anak ABG dengan pakaian full HipHop menyingkir, Boris
ngimbangin goyangan Vani. Pertama-tama Boris sudah siap kalo Vani bakal
nyuekin dan balik ke meja. Boris malah agak kaget karena Vani malah
mengimbangi dance Boris. Jelas Boris jadi makin semangat, karena Vani
goyang makin hot, dan tidak jarang tokednya menempel di badan Boris.
Liat sepasang toked lompat-lompat di depan mata, Boris jadi makin horny.
Dia jadi makin berani. Pertama-tama, Boris coba taroh tangannya di
punggung Vani. Karena Vani ga nolak, Boris makin berani dengan menarik
badan Vani lebih menempel ke badannya. Habis itu udah deh, setiap
goyangan Vani berarti gesekan kuat tokednya dengan badan Boris.
“Hmmmpff… puting gue jadi negang nih. Enak banget kegesek-gesek badan Boris desah Vani dalam hati.
Oiya lupa bilang. Vani jelas tidak pake
bra. Jadi setiap gesekan di dadanya, langsung kena putingnya. Boris juga
sadar banget kalo puting Vani menegang.
“Wah ni anak horny toh. Gue garap bisa kali ya” pikir mesum si Boris.
Melihat Angel, Noel dan anak-anak lain juga mulai turun dance lagi, si Boris memulai siasatnya dan menggiring Vani ke sofa.
“Van, kita duduk minum dulu yuk”ajak Boris, menggiring Vani ke sofa sambil meremas-remas pantat montok Vani.
Di sofa, Boris langsung mengangsurkan se
sloki penuh ke Vani yang ditenggak Vani dengan cepat. Wajah Vani sudah
memerah. Tidak menunggu lagi, Boris langsung menyosor bibir Vani dan
melumatnya dengan rakus. Vani agak gelagepan awalnya, dan mencoba
mendorong menjauh Boris. Tapi, tangan kiri Boris langsung menyelusup ke
balik halter Vani, dan dengan ganas meremas-remas toked sekal Vani.
Remasan-remasan memutar di bongkahan tokednya, diselingi dengan
pilinan-pilinan puting Vani yang besar membuat gairah Vani langsung
membumbung tinggi.
“Haahhh… hhmmppfffh…sshhhh..” desah Vani
dengan nafas memburu di sela-sela lumatan bibir Boris. mekinya semakin
basah dan gatalnya nyaris tidak tertahankan untuk digaruk dan
digesek-gesek. Karena saking bernafsunya, kaki Vani bergerak serampangan
dan terbentur meja. DUG! Sakitnya langsung sedikit menyadarkan Vani.
Eh, kok gue cipokan dengan Boris?
“Minggir lo Rissss..!!” jerit Vani sambil berusaha mendorong Boris.
Tapi Boris yang horny habis, malah
mengeluarkan toked Vani dari balik halter kedua-duanya, meremasnya dan
berusaha mengisapnya. Mati-matian Vani berusaha mendorong Boris. Rasanya
sia-sia saja. Vani sudah hampir pasrah, ketika tiba-tiba badan Boris
terangkat.
“Gila lo ya Boris!” maki Noel yang mengangkat tubuh Boris dari tubuh Vani.
Boris didorong agak kasar menjauh oleh Noel.
“Napa sih Noel? Dia sendiri yang mau kok!” teriak Boris tidak kalah keras.
“Woe, gue lihat sendiri Vani mati-matian nolak lo. Lo jangan maksain nafsu lo ya, ke bokin sohib sendiri” tegas Noel garang.
“Woe, gue lihat sendiri Vani mati-matian nolak lo. Lo jangan maksain nafsu lo ya, ke bokin sohib sendiri” tegas Noel garang.
Boris seperti kembali sadar dan tau kalo
sia-sia saja menjelaskan, karena Noel dan lainnya cuma melihat pas
bagian akhir (kasian deh lo Boris wkwkwkwk).
“Sorry bro. Gue cuma kebawa nafsu. Sory ya Vani” ujar Boris ke Vani.
Setelah itu, Boris langsung ngeloyor
pergi. Vani diantar pulang oleh Noel dan Angel. Noel menyetir, Angel
menemani Vani di jok belakang. Angel ngerti banget si Vani. Sambil
memeluk Vani, Angel berbisik
“Lo horny banget ya Bel?” Vani mengangguk malu-malu.
“Udah sempet keluar blom pas tadi lo digarap sama Boris?” selidik Angel lebih lanjut.
“Belum Ngel. Amit-amit deh. Tapi, gue jadinya nanggung banget” rengek Vani pelan.
“Udah sempet keluar blom pas tadi lo digarap sama Boris?” selidik Angel lebih lanjut.
“Belum Ngel. Amit-amit deh. Tapi, gue jadinya nanggung banget” rengek Vani pelan.
Vani masih merasakan putingnya tegang
dan mhemeknya berkedut-kedut minta dijamah. Tiba-tiba Angel berkata
tegas ke Noel yang lagi sibuk nyupir
“Noel, ga boleh noleh-noleh ke belakang sampai di kost Vani. Trus, spion tengah naikin. Jangan sampe keliatan jok belakang”.
“Siap bos” jawab Noel sambil cengar-cengir dan belagak naikin posisi spion tengah.
“Siap bos” jawab Noel sambil cengar-cengir dan belagak naikin posisi spion tengah.
Padahal sebenarnya malah diturunin biar
pemandangan jok belakang makin kelihatan jelas. Noel tau jelas apa yang
akan terjadi selanjutnya. Pelan-pelan jemari lentik Angel menyusup ke
balik halter Vani. Membelai kulit mulus toked Vani dan bergerak memutar
mengitari gunung mulus itu. Diiringi remasan perlahan, jari Angel mulai
membelai puting Vani yang makin menegang.
“Ssshhh….mhhhhhh….hhmmmmm….” desahan erotis Vani mulai terdengar.
Sambil memejamkan mata, Vani membayangkan Albert sedang bermain-main dengan tokednya.
“Kerasin dikit remesnya..”pinta Vani pelan.
Angel menuruti dengan memperkeras cengkraman tangannya di toked Vani.
“Buset, perasaaan tambah gede aja toked si Vani. Tangan gue ga cukup” batin Angel agak iri.
Angel menyingkap ke samping halter Vani,
sehingga kedua tokednya muncul utuh, membusung besar. Kedua tangan
Angel yang penuh dengan daging kenyal tersebut, meremas-remas dengan
kasar (Angel tau Vani suka tokednya diremas-remas kasar). Kemudian Angel
mulai menjilati puting Vani.
“Akkhhh….hhhmmppffff… enak.. terusinnn…” erang Vani yang dibanjiri libido tinggi.
Noel yang menyetir pelan-pelan,
menikmati pemandangan erotis di jok belakang dengan penuh nafsu. Dia
senang banget melihat ceweknya, Angel, dengan rakus melahap kedua toked
Vani. Noel melihat Angel sudah bersiap masuk ke menu utama, karena
tangan Angel mulai bergerak untuk membuka resliting hot pant Vani.
Begitu jari Angel menyusup ke balik tong Vani, Angel langsung sadar
betapa horninya Vani
“Van, mhemek lo udah banjir banget” ujar Angel yang mulai nafsu juga.
“Please kocokin Ngel” rajuk Vani memelas.
“Please kocokin Ngel” rajuk Vani memelas.
Tanpa diminta dua kali, dua jari Angel
langsung menyusup ke sela-sela bibir montok mhemek Vani dan mulai
mengocok lubangnya. Bunyi kecipakan becek mulai terdengar heboh di mobil
Noel. Cuma kalah oleh erangan nafsu Vani yang menggila
“Oaaahhh… Aaahhhhh..
Aeehhhhhh….Hahh..hahhhh…iya..iya.. gitu terusinn…”. Angel menjawab
erangan Vani dengan meremas dan mengisap-ngisap putingnya, dan semakin
cepat mengocok mhemek Vani.
Tidak sampai 2 menit, badan Vani menegang hendak mencapai puncak.
“OOAAAAAHHHH……HHHAAAAHHHHHHH…..” jerit orgasme Vani sambil kelonjotan didera gelombang orgasme yang meledak di selangkangannya.
Orgasme yang kedua langsung menyusul tanpa jeda. Vani sampai terbungkuk mencengkram pundak Angel kuat-kuat
“SHIIIIIITTTT…..OOOUUUGGHHHH…!!!”. Angel merasakan sedikit semburan dalam mhemek Vani.
Vani tergolek lemas dan puas di jok belakang. Tidak sadar Angel memperbaiki pakaian dan celananya. Noel tiba-tiba berkata
“Honey, lo malam ini tidur di apartemen gue ya”. Angel cuma tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya dan mengangguk mengiyakan.
Angel tau apa yang akan terjadi malam
ini. Seks panas dan kasar sudah menantinya sepanjang malam. 5 menit
kemudian Noel dan Angel sudah memapah Vani ke kamar kosnya. Begitu
menyentuh bantal, Vani langsung jatuh tertidur tanpa sempat mengganti
pakaian. Noel dan Angel langsung melaju menuju apartemen Noel, dan lupa
mengunci pintu kamar Vani. Kembali lagi ke hari ini. Vani masih berpikir
keras siapa gerangan yang mengenthot dirinya ketika tidur.
Kecurigaan awalnya adalah pada Noel.
Tapi, Vani langsung menepis dugaan itu. Ada Angel semalam. Noel ga akan
berani macem-macem. Apa mungkin Boris? Bisa saja dia mengikuti mereka
pulang, dan langsung masuk ke kamar Vani ketika Noel-Angel pulang. Untuk
memastikannya, Vani langsung menelpon Boris. Ketika tersambung, di
ujung sana suara Boris langsung memelas
“Van… Gue betul betuulll minta maaf soal
semalem. Sorry banget Van. Gue betul-betul ga bisa nahan liat lo begitu
hot semalem. Pliss jangan bilang ke Albert. Gue khilaf doang. Suer”
berondong Boris.
Vani langsung tau kalo bukan Boris
pelakunya. Kalo memang Boris yang ninggalin peju di mhemeknya, Boris
pasti sudah mengambil photo atau bahkan video adegan ngenthot tersebut.
Dan menggunakannya untuk memaksa Vani putus dari Albert atau sekedar
digunakan untuk sandera agar bisa minta jatah seks sewaktu-waktu.
Setelah basa-basi singkat, dan berjanji berulang kali bahwa Vani tidak
akan melapor ke Albert, akhirnya Vani bisa memutuskan sambungan telpon
tersebut. Vani jadi tambah bingung. Siapa sih yang ninggalin pejunya di
mhemek gue? Pusing mikir, Vani beranjak keluar mau cari makan siang.
Melintasi kamar Mirna, tetangga kosnya
anak Komunikasi, terdengar suara Mirna yang cempreng dari jendela yang
tidak tertutup sedang memaki-maki cowoknya. Vani jadi terkikik karena
mendengar sebab amarah Mirna adalah konthol cowoknya ga mau berdiri
padahal si Mirna sudah horny dan siap tempur. Tapi, kalau Vani tau
tentang kejadian tadi pagi, dia tidak akan tertawa sebahagia itu. Ini
kejadian 3 jam sebelum Vani bangun. Kamar sebelah Vani sudah heboh,
karena Mirna mau keramas tapi kehabisan sampo. Dipaksanyalah cowoknya,
si Tono, minta sampo ke tetangga kos. Tono reflek langsung menuju kamar
Vani yang berada tepat di samping kamar Mirna.
Beberapa kali mengetok kamar Vani, tidak
ada jawaban. Tono iseng mencoba membuka pintunya, cuma buat ngecek ada
orangnya atau nggak. Eh terbuka. Masuklah Tono, dan langsung disuguhi
pemandangan hot Vani yang sedang tertidur dengan slebornya. Tokednya
yang sebelah kanan menyembul tanpa kain penutup. Sambil menelan ludah
berkali-kali, Tono menggoyang kaki Vani pelan
“Van..Van..”. Tapi, Vani anteng aja tidur terus.
Tono cepat-cepat menuju kamar mandi
Vani, mengambil sampo dan lekas-lekas menyerahkannya ke Mirna. Begitu
Mirna menutup pintu kamar mandi, Tono langsung berlari menuju kamar
Vani.
“Ouuhh rejeki nomplok” sorak Tono kegirangan.
Sudah lama Tono nafsu liat Vani. Sejak
memacari Mirna, Vani sudah jadi bacol Tono. (Bacol = bahan coli). Tanpa
babibu, Tono langsung melepas celana dan celana dalamnya. Kontolnya yang
11cm sudah mengacung tegak. Dengan gemetaran Tono melepaskan hotpant
Vani. Melihat tong Vani yang berwarna hitam, Tono nyaris menangis
terharu. Diremas-remasnya pelang gundukan mhemek Vani. Vani cuma
menggeliat pelan, dan terus tidur. Tong Vani langsung dilepas dan
dilempar ke lantai. Paha Vani dibuka lebar-lebar, sehingga mhemek Vani
yang bagai bakpao itu terpampang dengan jelasnya. Tono langsung
melesakkan kontholnya dalam-dalam.
“mmhhh…” terdengar desahan pelan Vani. Tono sempat kaget. Tapi, ternyata Vani masih tetap tidur.
“Uuuhhh peret banget mhemek Vani… agak basah pula” erang Tono keeanakan.
“Uuuhhh peret banget mhemek Vani… agak basah pula” erang Tono keeanakan.
Tono langsung masuk RPM tinggi. Mhemek
Vani di kocoknya super cepat. Plak..plak..plak.. slep..slep..slepp…
bunyi benturan paha Tono ke paha Vani terdengear ditingkahi bunyi
kontolnya yang menggesek-gesek dinding mhemek Vani. Melihat toked Vani
yang berguncang-guncang heboh, Tono langsung meraup dengan kedua
tangannya. Tidak pernah seumur-umur Tono meremas-remas toked sebesar
itu. Dihisap-hisapnya putting Vani yang besar mengacung sambil
diremasnya kuat-kuat toked bongsor itu. Tidak sampai tiga menit, Tono
sudah mengejan-ngejan orgasme. Menembakkan spermanya di dalam mhemek
Vani. Ngos-ngosan, Tono tersenyum puas. Cepat-cepat dipakainya kembali
celananya, dan berlari riang kembali ke kamar Mirna.
Nah, sekarang lo tau kan, kenapa Tono
siang itu tidak bisa ngaceng lagi demi Mirna? Dan misteri peju di mhemek
Vani milik siapa pun terpecahkan. Oya, sampai sekarang Vani tidak tau.
Gue tau karena teman Tono tempat dia ngember tentang keberhasilannya
ngentotin Vani adalah temen gue juga. Wkwkwkwk… Ga kebayang kalo Vani
tau Tono pernah ngenthotin dia. Oke, cerita ini masih berlanjut sedikit.
Marilah kita kembali lagi ke saat sekarang (sorry ya alurnya maju
mundur. Sesuai hobi gue maju mundurin selangkangan), ke masa Vani yang
masih bingung siapa yang ngenthotin dia. Sekarang Vani sudah kenyang
habis makan. Tapi, masalah baru muncul. Horny-nya sebenarnya belum
terpuaskan.
Sejak bangun sebenarnya mhemek Vani
sudah berkedut-kedut gatal. Cuma gara-gara masalah peju tidak jelas itu
yang buat Vani teralih sejenak. Berhubung sekarang sudah kenyang dan
tenang, nafsu seksnya naik lagi. Terapi finger dari Angel semalam cuma
menyentuh sedikit kepuasan Vani. Bahkan sebenaranya membuat Vani lebih
horny lagi. Sambil menekan-nekan selangkangannya, Vani berpikir-pikir
siapa yang bisa diajak indehoy siang itu.
“Aduuuhh.. napa sih Albert harus jauh
pas gue sange gini” runtuk Vani kesal. Nama Boris terlintas pertama,
tapi langsung dibuang jauh-jauh oleh Vani.
Selain karena dia sohib Albert dan tidak
menarik, Vani tau si Boris cuma panas di awal doang. Paling banter si
Boris cuma bisa bertahan 5 menit di dalam mhemek. Vani tau itu dari
cewek si Boris, Renny. Dua nama lagi terlintas, langsung dikibas oleh
Vani.
“Uuhh.. gue pengen ngerasain ngenthot kaya sama si Ethan lagi” pikir Vani refleks.
“Eh, ngapain gue mikirin si setan satu itu. Sorry aja kalo gue sampe ngrendahin diri minta seks sama dia” tukas Vani gengsi.
“Eh, ngapain gue mikirin si setan satu itu. Sorry aja kalo gue sampe ngrendahin diri minta seks sama dia” tukas Vani gengsi.
Akhirnya Vani menelpon mantannya yang
sebenarnya sudah bertunangan, si Roland. Roland partner seks yang tepat
untuk saat ini. Pernah jalan sama Vani sekitar 6 bulanan, dan sekarang
sudah bertunangan dengan orang yang tidak mungkin dibatalkan oleh si
Roland karena keluarga mereka sudah sangat dekat. Dan Vani tau, Roland
butuh harta calon istrinya. Maka ditelponlah si Roland.
No comments:
Post a Comment