Agen Bola - Cerita Sex : Gadis ABG Mall Montok dan Sexy
Agen Bola - Sore hari, aku merasa sepi. Padahal hari
ini sabtu malam minggu, kenapa aku nggak cari temen? Karena lebih suka
untuk mencari mangsa sendiri, Setelah malam datang, segera aku
mengarahkan mobilku ke sebuah mall di jalan malioboro, sekedar
sefreshing. Kali aja ada yang bisa diajak kenalan, dan mau menemani
malam mingguku. Hehehehe.
Agen Maxbet - Sampai di lantai 2, aku melihat-lihat
baju. Bukan untuk membeli, namun iseng-iseng saja. Sedang melihat-lihat
baju, mataku melihat seorang gadis berjilbab hitam sedang melihat-lihat
juga baju. Segera aku mendekatinya, dengan maksud berkenalan.
“hai.” Kataku santai saat sudah didekatnya. Santai aja deh, kalo kenalan, dicuekin ya pergi aja.
“hai.” Kata gadis itu sambil tersenyum dan melihiatku.
“lagi pilih-pilih baju ya?” tanyaku kepada gadis cantik itu.
“nggak.. cuma liat-liat doank.. ga ada duit.” Kata gadis itu sambil tersnyum malu. Senyumannya yang lugu mulai membuat si otong terjaga.
“mmmm… mau gak, milihin baju? Aku bingung niy, yang bagus yang mana…” tanyaku.
“hai.” Kata gadis itu sambil tersenyum dan melihiatku.
“lagi pilih-pilih baju ya?” tanyaku kepada gadis cantik itu.
“nggak.. cuma liat-liat doank.. ga ada duit.” Kata gadis itu sambil tersnyum malu. Senyumannya yang lugu mulai membuat si otong terjaga.
“mmmm… mau gak, milihin baju? Aku bingung niy, yang bagus yang mana…” tanyaku.
Iseng aja sih, tapi kalo beli baju bisa membuatku mendekati gadis itu, ok ok aja.
“mmm.. boleh…” jawab gadis cantik berjilbab hitam kecil itu.
Akhirnya, umpanku sukses, dan setelah
membeli baju, aku bisa berkenalan dengan dia. Ternyata namanya Rere,
gadis belia yang masih duduk di kelas 3 sebuah sekolah swasta terkenal
di *****. Tidak lupa sebagai tanda terima kasih, kuijinkan ia untuk
membeli baju menggunakan uangku. Alangkah terlihat senang gadis itu.
Setelah selesai kami berdua membeli baju, aku mengajaknya untuk makan
malam di sebuah restoran siap saji di dalam mall itu. Tanpa menunggu
lama, dia mau. Akhirnya kami bisa kembali lebih mengenal dengan
berbincang2 di resto itu. Tentu saja aku tidak mengungkapkan kisah
hidupku yang asli heheheheh.
Dalam bincang2 kami, aku bisa tahu bahwa
ternyata gadis cantik ini orang tuanya sudah berpisah. Ayahnya adalah
seorang pengusaha sukses yang setelah bercerai dengan ibunya, tinggal di
jakarta, sementara ibunya, kini juga meniti bisnis ekspor impor di luar
negri. Sekarang dia tinggal sendiri di ***** dengan kiriman uang
melimpah dari orang tuanya, karena sang kakak juga sudah menikah dan
kini tinggal bersama suaminya di batam. Aku juga bisa tahu bahwa dia
baru saja putus dengan pacarnya.
Setelah berbincang lama, kulirik jam tangan rolexku. Sudah jam 2030.
“Fan, mau gak, nemeni aku dirumah? Tar tak anter pulang deh.. bete banget nie..” kataku langsung.
“mmm… iya deh… mau ngapain?” tanya Gadis belia berjilbab itu lugu.
“yaa.. kita nonton film aja yah? Ntar kalo u dah mau pulang, gw anterin deh..” kataku. P
“mmm… iya deh… mau ngapain?” tanya Gadis belia berjilbab itu lugu.
“yaa.. kita nonton film aja yah? Ntar kalo u dah mau pulang, gw anterin deh..” kataku. P
adahal nniatku bukan cuman menonton film, tapi menikmati tubuh gadis belia berjilbab bertubuh sekal itu.
Singkat kata, aku dan Rere telah
tiba di rumahku di sebuah perumahan di sudut utara kota xxxx yang sepi.
Segera kuajak dia ke ruang tengah dimana ada tivi.
Akus egera masuk dan mengambil makanan
kecil serta minuman,d an mulai memutar film. Rere duduk tepat berada di
sebelahku di karpet.
“film apa ni kak?” tanyanya.
“ooh.. film campur2.. ada actionnya, drama, cinta dll..” kataku.
“ooh.. film campur2.. ada actionnya, drama, cinta dll..” kataku.
Dan satu tapi tidak kusebutkan, tentu
saja ada seksnya walaupun nggak hardcore, tapi semoga bisa membangkitkan
gairah Rere sehingga lebih mudah kunikmati tubuhnya.
Film pun telah berputar, dan Rere seolah
larut dalam film itu. Sementara aku, aku justru larut dalam memandang
agdis belia berjilbab ini yang ada dihadapanku. Aku perhatikan, Rere
tampak cantik memakai celana jeans ketat dan kaos lengan pendek kembang2
ungu dengan lengan sambungan yang agak tipis dan sedikit ketat.
Tubuhnya yang ranum juga pahanya yang panjang sekal terlihat samar
dibalik baju ketatnya. Jilbab hitam yang ia pakai semakin membuat
wajahnya semakin cantik.. buah dadanya ranum dan mnggiurkan terlihat
samar. Walaupun tidak begitu besar namun membuat diriku ingin segera
meremasnya.
taNpa sadar penisku mulai tegang karena
membayangkan nikmatnya melakukan hubungan seks dengannya. Tiba-tiba Rere
menyandarkan kepalanya ke bahuku, jantungku berdebar kencang kemudian
aku memberanikan diri untuk merangkulnya dan pelan2 membelai kepalanya
yang masih tertutup jilbab. Sementara tangan Rere jatuh di pahaku,
penisku bertambah keras.
Tanganku membelai kepalanya yang
tertutup jilbab, dan turun ke lehernya. Rere tidak memberikan
perlawanan, walaupun tubuhnya terkadang menggeliat. Pasti sang gadis
belia itu sedang bingung, di sisi lain dia malu, namun juga ingin
merasakan belaianku. Pelan-pelan, gadis cantik berjilbab itu
memberanikan diri memandangku. Saat kami bertatapan, tanpa membuang
waktu kucium bibirnya yang mungil kemerah-merahan, Gadis ABG alim
berjilbab sekal itupun pelan-pelan membalas ciumanku dengan menghisap
bibirku, agak kewalahan juga aku mengimbangi ciuman Rere yang ternyata
sangat bernafsu dan lebih bernafsu dibanding aku.
Kami terus berciuman dan berpagutan
hingga kami kesulitan untuk bernafas dan saat berciuman tangaanku mulai
meraba dan meremas payudara Rere yang indah itu dari luar kaos ketatnya.
kencang sekali payudaranya. Tangganku mulai turun ke pinggangnya dan
kemudian kusibakkan kaosnya keatas dan.., terlihat payudara yang indah
dibungkus oleh BH pink.
Aku lalu melepas BH yang menutupi
payudara Rere. Terlihat payudara yang ranum, kecil namun kencang.
Kuremas-remas kedua payudaranya, sementara Gadis belia berjilbab itu
memejamkan mata, menengadah sambil mendesah-desah. Aku memainkan puting
payudaranya yang berwarna coklat memakai jariku, kemudian kuciumi dan
cumbui payudara yang indah itu hingga puting payudaranya mengeras.
“Re.., susu kamu bagus banget, putingnya
lucu”, godaku pada Rere sambil terus meremas dan memainkan puting Rere
yang terus mengeras, Rere hanya mendesah keenakan. Terkadang pekikan
enak keluar dari bibir gadis lugu berjilbab itu.
Kucupang payudara Gadis belia berjilbab
itu hingga di payudaranya terlihat warna kemerahan. Kujilati puting
payudaranya, sementara tanganku meremas dan memainkan payudara Rere yang
lainnya. Rere menggeliat keenakan, kelihatan dia kegelian ketika
kumainkan puting payudaranya dengan lidah.
“aahhc.., Kak.., nikmat.., ehmm..”, erang Rere sambil tangannya menjambak rambutku, tanda dia keenakan.
Kubaringkan Rere di karpet. Kemudian aku
membuka kancing celana jeans ketatnya dan kulepaskan, hingga terlihat
CD Rere yang berwarna hitam. Kubelai paha Rere yang panjang dan sangat
mulus, Gadis belia berjilbab itu menggeliat lagi kegelian. Tanganku
membelai paha dan terus ke pinggulnya dan saat di pinggul Rere kutarik
CD-nya dan.., terlihat meki Rere yang indah dan di sekelilingnya
ditumbuhi dengan bulu hitam yang tertata rapi. Terlihat dengan jelas
belahan kewanitaannya dengan kelentit yang agak menyembul. Gadis belia
berjilbab itu hanya diam sambil matanya tertutup. Tangannya menutupi
mulutnya seolah menahan desahan dan rintihan yang keluar.
Kubelai dan kupegang mekinya. Meki Rere
sudah basah oleh cairan yang keluar tiada henti dari liang mekinya. Satu
Tangannya turun untuk menepis tanganku, namun kupegangi sehingga gadis
cantik berjilbab itu sidak bisa menep[is lagi. Rintihan semakin jelas
terdengar dari mulutnya yang ia tutupi memakai tangannya yang lain. Aku
kemudian membungkuk mencium meki Rere yang sudah basah. Gadis ABG alim
berjilbab sekal itu menggeliat lagi. Aku makin bernafsu dan semakin
lihai menjilati liang meki Rere. Kubuka kakinya, dan menemukan
klitorisnya yang merah basah menyembul dan semakin keras.
Meki Rere yang harum semakin membuatku
memburu dengan nafsunya, Gadis lugu berjilbab itu tampaknya sudah
menyerah dengan perlawanan tak berartinya, dan mulai terhanyut dalam
permainan birahi. Terasa selangkangannya menegang dan dengan kedua
pahanya menjepit kepalaku hingga aku agak sulit bernafas.
Tiba-tiba tubuh Rere mengejang, melejang-lejang untuk beberapa saat, lalu terkulai lemas, kutahu bahwa Gadis belia berjilbab itu sudah orgasme yang pertama. Kubuka pahanya lebar sambil membelai pahanya. Penisku yang besar siap menerobos liang mekinya yang berwarna merah segar di bagian dalamya. Kudekatkan penisku ke mekinya yang basah.
Tiba-tiba tubuh Rere mengejang, melejang-lejang untuk beberapa saat, lalu terkulai lemas, kutahu bahwa Gadis belia berjilbab itu sudah orgasme yang pertama. Kubuka pahanya lebar sambil membelai pahanya. Penisku yang besar siap menerobos liang mekinya yang berwarna merah segar di bagian dalamya. Kudekatkan penisku ke mekinya yang basah.
“Re.., kakak masukin sekarang ya.. tahan
yaa..”, bisikku pada Rere, dan Gadis belia berjilbab itu hanya mendesah
lalu menganggukkan kepalanya.
Tangan Rere mengepal dan wajahnya
mengernit kesakitan ketika aku menuntun penisku masuk ke mekinya yg
perawan. Lubang meki Rere terasa kecil buat penisku yang besar. Kutarik
pantatku dan mencoba menggesek-gesekkan penisku pada mekinya.
Setelah mekinya rileks maka kucoba lagi,
pantatku mundur ke belakang dan dengan tenaga yang agak besar kudorong
pantatku dan.., “Bless”, penisku masuk ke meki mugil Rere tapi itu baru
setengahnya dan, “Bless”, kudorong lagi akhirnya penisku masuk
seluruhnya ke liang meki Gadis belia berjilbab itu.
“Akhh..”, Rere menjerit kecil saat penisku seluruhnya masuk ke mekinya.
Kuremas payudara Rere yang kenyal dan
memainkan putingnya yang mengeras. Lalu kurebahkan tubuhku ke atas tubuh
Gadis ABG alim berjilbab sekal itu sehingga payudaranya yang ranum dan
sudah keras berhimpit dengan dadaku yang lapang.
Kucium bibir Rere, meremas payudaranya
dan kemudian kuangkat pantatku dan kudorong lagi ke meki Rere
berulang-ulang. Kukocok meki Rere dengan penisku yang keras hingga Rere
hanya mendesah dan pasrah memerima sodokan penisku.
“Re.., ahk.., emh.., meki.., kamu nikmat.., ahk..”, erangku sambil terus mengocok meki Gadis lugu berjilbab itu.
“Kak.., kak.., akhh.., nikmat.., akh..”, desah Rere sambil menggoyang pinggulnya yang semakin ‘menggigit’ penisku di dalam mekinya yang semakin nikmat.
“Kak.., kak.., akhh.., nikmat.., akh..”, desah Rere sambil menggoyang pinggulnya yang semakin ‘menggigit’ penisku di dalam mekinya yang semakin nikmat.
Sekitar 15 menit posisi itu bertahan.
Lalu kuajak Rere ke posisi doggy style, dan Gadis belia berjilbab itupun
menurut. Kuatur posisi Rere agar nungging di depanku sehingga mekinya
terlihat jelas. Kucium terlebih dahulu mekinya yang basah, lalu dengan
dua kali sodokan.., penisku masuk lagi ke liang mekinya. Kupegang dan
remas payudaranya dari belakang, sementara kumaju mundurkan penisku
untuk mengocok meki Rere yang basah dan masih cukup sempit.
“Ah.., ah.., akhh.., ehmm..”, deasah
Gadis belia berjilbab itu mulai kembali keenakan, pinggul Rere bergerak
berputar dan aku terus menusuk Rere dari belakang, penisku terasa
disedot dan dipijat meki Rere hingga aku tak tahan lagi.
“Re.., tahan.., jangan.., gerak.., aku mau.., keluar..”, erangku menahan nikmatnya mekinya.
“Kak.., Rere.., juga.., mau.., keluar.., akhh..”, erang Rere.
“Re.., tahan.., jangan.., gerak.., aku mau.., keluar..”, erangku menahan nikmatnya mekinya.
“Kak.., Rere.., juga.., mau.., keluar.., akhh..”, erang Rere.
Tiba-tiba tubuh Rere kembali
melejang-lejang, mekinya makin merapat dan tubuh Rere melemas, kutahu
Gadis ABG alim berjilbab sekal itu orgasme lagi dan kucabut penisku dari
dalam mekinya.
Gadis belia berjilbab itu yang masih
lemas lalu berbaring di lantai, aku berbaring di sebelahnya dengan penis
yang masih perkasa. Lalu kutarik Rere dan kusuruh Rere naik ke tubuhku.
Pertama2 Rere bingung. Mungkin karena dulu pacarnya tidak pernah
melakukan gaya itu, tapi setelah kutuntun dan kuajari, pelan2 dia bisa.
Ku minta gadis manis berjilbab ini duduk di atas perutku, kutuntun
penisku masuk ke meki Rere yang basah dan, “Bless”, penisku masuk lagi
ke liang meki Rere. Pelan2 kugerakkan tubuh Rere naik turun menekan
penisku dan menjepitnya, kupegang payudaranya yang bergerak naik turun,
kurasakan puting susunya kembali mengeras.
“Re.., nikmat.., Rere..”, desahku.
“Akh.., akh.., ehmm..”, desah Gadis lugu berjilbab itu keenakan ketika kuremas dengan lembut payudaranya yang besar dan kenyal.
“Akh.., akh.., ehmm..”, desah Gadis lugu berjilbab itu keenakan ketika kuremas dengan lembut payudaranya yang besar dan kenyal.
Setelah 15menit bertahan lalu,
“Rere.., akhh.., aku.., mau.., keluar..”, erangku.
“Entar.., Kak.., berengan..”, jawab Rere.
“Entar.., Kak.., berengan..”, jawab Rere.
Kusodok lebih cepat lagi penisku ke
mekinya, sementara pinggul Rere bergoyang berputar menambah geli penisku
dan semakin nikmat rasanya dan,
“Crett.., crett.., cret”, air maniku keluar di meki Rere. Saat itu juga tubuh Rere kembali mengejang dan jatuh ke atas tubuhku.
Gadis ABG alim berjilbab sekal itu orgasme yang ketiga.
“Kak.., kakak hebat, baru kali ini Rere ngerasaain senikmat ini”, bisik Rere.
“Kamu mau kan kita main lagi lain kali?”, tanyaku pada Rere, Rere hanya mengangguk kecil dan tersenyum tanda setuju.
“Rere meki kamu nikmat, kecil dan menggigit”, godaku pada Rere, Gadis belia berjilbab itu hanya tersenyum manja.
“Kamu mau kan kita main lagi lain kali?”, tanyaku pada Rere, Rere hanya mengangguk kecil dan tersenyum tanda setuju.
“Rere meki kamu nikmat, kecil dan menggigit”, godaku pada Rere, Gadis belia berjilbab itu hanya tersenyum manja.
Kukecup bibir mungil Gadis belia
berjilbab itu, lalu kami duduk di karpet masih dalam keadaan telanjang.
Tiba-tiba penisku bangun lagi saat melihat lagi indahnya tubuh putih,
mulus dan seksi itu. Rere tersenyum ketika melihat penisku tegang lagi,
lalu tanpa disuruh Rere langsung memasukan penisku ke mulut mungilnya.
“Akh.., akh.., Re.., nikmat..”, erangku keenakan.
“Ehmm.., ehmm.., ehmm”, desah Rere panjang sambil memasuk-keluarkan penisku ke mulutnya.
“Ehmm.., ehmm.., ehmm”, desah Rere panjang sambil memasuk-keluarkan penisku ke mulutnya.
Rere menghisap, menjilat dan mencium
penisku secara intens, lidahnya memainkan penisku dan tak lama, “Cret..,
cret.., cret”, maniku menyembur keluar di mulut Rere. Gadis belia
berjilbab itu langsung menelannya dan menjilatinya hingga penisku bersih
dari maniku.
“Kak.., mani kakak nikmat, manis”, goda Rere yang menjilat dan menelan habis maniku. Aku lalu mencium lagi bibirnya, kemudian kami berpakaian dan tidur sambil berpelukan.
“Kak.., mani kakak nikmat, manis”, goda Rere yang menjilat dan menelan habis maniku. Aku lalu mencium lagi bibirnya, kemudian kami berpakaian dan tidur sambil berpelukan.
Keesokan harinya, sekitar pukul 04.30
aku bangun dan mendapati Rere sudah tidak ada disampingku. Terdengar
suara gemericik air dari kamar mandi, yang menandakan bahwa gadis ABG
alim berjilbab sekal itu ada di kamar mandi. Karena memang biasanya
penisku super kuat dan suka minta banyak jatah di pagi hari, aku segera
mendatangi kamar mandi dan masuk pelan2. Rere sedang telanjang mandi
membelakangi pintu. Segera kutubruk tubuhnya. Gadis lugu berjilbab itu
terpekik namun tak berapa lama kekagetannya berubah menjadi lenguhan
birahi.
Jarena tak tahan, segera kusandarkan
gadis belia itu ke dinding. Kakinya kurenggangkan. Sabun makin cair tapi
masih tetap licin. Perlahan mulai kutusukkan penisku ke meki Rere
diiringi rintihan gadis cantik alim itu. Rere refleks merenggangkan lagi
kakinya. Dan ahh.., aku mulai masuk. Mula-mula perlahan. Makin lama
makin cepat. Tangan Rere memeluk kedua pantatku dan meremas-remasnya.
Nikmat sekali. Badan masih licin. Terus kuayun pantatku dan penisku
menghujani meki Gadis belia berjilbab itu berulang-ulang.
Tak lama, Rere tak tahan lagi.
Dipeluknya aku erat-erat. Rere telah sampai duluan. Penisku makin
kencang menancap. Kuayun lagi pelan. Makin lama makin cepat.
“Ah.., ah.., terus Kak.., terus..”, lenguhnya.
Pinggulnya terus bergerak mengimbangi
tusukanku. Kami terus berpelukan erat sekali. Mulutnya terus kucium.
Bibir sensualnya terlalu sayang untuk dilewatkan. Akhirnya aku
semprotkan spermaku kedalam mekinya yang hangat lagi sempit. Setelah
menarik nafas sebentar, aku dan dia meneruskan mandi. Dia selesai
duluan, sementara aku sendirian meneruskan mandiku.
Ketika aku selesai mandi, aku leuar dan
mendapati dia sedang sholat. Wah, melihat dirinya yang menggunakan
mukena dengan wajah lugu itu, kembali penisku berdiri. Penisku emang
hebat2nya kalo pagi hari. Bisa 3-4 ronde. Kulirik bajunya masih
berserakan di lantai, berarti dia tidak pakai apoa2 donk selain mukena.
Aku menyeringai merencanakan akan mencoblosnya dari belakang.
Segera aku berjalan kebelakang gadis
cantik berjilbab yang sedang sholat itu. Kukeluarkan penisku dan
kukocok2 agar semakin maksimal ngacengnya. Ketika dia sedang sujud,
langsung kuterkam dia.
“Aiih..!! jangan Kak.. Rere lagi sholat..” katanya berontak.
Tapi aku tetap tidk peduli. Kusibakkan
mukenanya dan mendapati mekinya yang merah muda merekah itu. Kutahan
tubuhnya agar tidak bisa bergerak dalam posisi nungging itu. Mulai
kubelai dan kuusap-usap. Jari tengahku mulai memainkan mekinya. Rere
melenguh. Kumainkan klitorisnya. Kuusap, kupelintir, kusodok. Rere makin
menggelinjang.
“kaak.. nngghh..”, desahnya. Gadis berjilbab itu kemballi merintih, nungging dengan mukena yang tersingkap.
Kupegang penisku. Dan kubimbing masuk ke
dalam mekinya. Aku memejamkan mata. Kutusukkan pelan penisku.
Kucondongkan badanku, bersatu dengan punggungnya. Licin. Enak sekali.
Gadis cantik berjilbab itu melenguh panjang. Tanganku meraih kedua
dadanya. Kuusap-usap. Kencang sekali. Berulang-ulang sambil menusuk
penisku ke meki Rere. Aku lalu menegakkan badanku. Kupegang sisi
pinggulnya. Aku mulai mempercepat ayunan. Rere semakin keras merintih.
Refleks gadis manis abg berjilbab itu menggoyang-goyang pinggulnya. Aku
tarik, Rere juga ikut menarik pinggulnya. Aku tusuk sekuatnya, Rere pun
mengimbanginya.
“Clep.., clep.., clep”.mukena yang ia kenakan sudah kusut masai kuremas-remas.
Akhirnya aku mau keluar. Gerakan makin kupercepat. Jeritan Rere makin keras.
“di luar ya Re.. kusemprotin diwajahmu ya Reeee…..”, bisikku sambil terengah-engah.
“ngghh.. iya kaak..”, sahutnya.
Rere tetap nungging. Pinggulnya makin liar. Aku makin tak tahan. Dan.., kucabut penisku dari lubang kemaluan Rere.
“Sekarang Re..”, kataku sambil memejamkan mata.
“ngghh.. iya kaak..”, sahutnya.
Rere tetap nungging. Pinggulnya makin liar. Aku makin tak tahan. Dan.., kucabut penisku dari lubang kemaluan Rere.
“Sekarang Re..”, kataku sambil memejamkan mata.
Rere balik badan lalu jongkok dihadapan penisku. Aku mengocok penisku.
“Ahh.., “cret.., cret.., cret”, maniku muncrat ke wajah Rere, sebagian menetes ke mukenanya. Banyak sekali.
Gadis belia berjilbab itu terus meremas
penisku sampai tetesan terakhir maniku. Akhirnya kami mandi lagi, dan
setelah itu aku antarkan dia pulang ke rumah kontrakannya. Kulirik jam
tanganku, pukul 08.00 pagi. Aku berjanji akan menikmati tubuh gadis
belia ABG berjilbab yang sekarang sedang duduk lemas dijok sampingku.
No comments:
Post a Comment