Bandar Judi Bola - Sex: Paket Wisata
Bandar Judi Bola - Aku punya teman yang membuka usaha
lumayan unik. Dia membuka usaha Adult Vacation untuk beberapa kota besar
di Indonesia. Suatu kali aku mencoba daerah Solo, Jawa tengah
Agen Sbobet - Paketnya lumayan bagus dan lengkap. Pada kesempatan ini aku akan menceritakan salah satu paket yang dia sediakan.
Aku mengambil paket 3 hari 2 malam full
service. Maksudnya full service adalah biaya yang aku bayar adalah
pesawat dari Jakarta – Solo PP, Transfer airport hotel PP, Hotel bintang
4 untuk 2 malam termasuk sarapan pagi, transport lokal selama aku
berada di Kota Solo dan yang paling penting adalah teman wanita semacam
escort girl salama di kota Solo.
Uniknya dia menyediakan teman cewek
tidak hanya 1 orang, tetapi 4 orang dengan kategori yang bervariasi.
Aku berangkat dari Jakarta dengan
pesawat sore dan tiba di bandara Adi Sumarmo sudah malam. Aku langsung
mengenali penjemput. Barang bagasi dia yang urus. Aku dibimbing ke mobil
yang parkir di parkir area. Supir yang memperkenalkan diri bernama Joko
membuka pintu belakang mobil Avanza warna hitam.
Ketika di buka aku disambut oleh seorang
wanita yang sepintas cukup manis. Aku taksir usianya sekitar 25 tahun.
Dia memperkenalkan diri bernama Dona.
Dona yang akan menemaniku malam ini. Aku memang sudah memilih fotonya melalui email yang dikirim prusahaan travel temanku. Ada 5 orang yang dia tawarkan. Sebetulnya semuanya cantik-cantik dan berwajah Jawa. Aku memilih Dona karena kelihatannya teteknya paling besar.
Dona yang akan menemaniku malam ini. Aku memang sudah memilih fotonya melalui email yang dikirim prusahaan travel temanku. Ada 5 orang yang dia tawarkan. Sebetulnya semuanya cantik-cantik dan berwajah Jawa. Aku memilih Dona karena kelihatannya teteknya paling besar.
Pak Joko tidak membawaku langsung ke
hotel, tetapi langsung makan malam di sebuah tempat yang dipilih
perusahaan travel tersebut. Menunya, sate kambing, gulai tengkleng,
gulai kambing Masakannya lumayan enak, dan yang penting daging
kambingnya empuk-empuk.
Kami bertiga makan satu meja sambil
ngobrol. Dona sangat ramah, atau kalau di Jawa disebut grapyak. Sehingga
suasana sangat cair dan akrab. Sebetulnya ada beberapa restoran yang
ditawarkan Joko, tetapi aku memilih menu sate kambing. Sebelum berangkat
aku juga sudah tahu karena pihak travel sudah memberi tahu restoran
pilihanku itu.
Perut sudah kenyang, Joko langsung
membawa kami ke hotel, yang aku rasa cukup eksotis juga, karena
interiornya khas Jawa benget dan para tamu tidak perlu mampir di
reception, tetapi langsung diantar ke depan pintuk kamar. Mobil bisa
parkir di depan pintu. Petugas sudah siap di depan pintu dan
mempersilakan kami masuk. Aku ditemani Dona langsung masuk kamar yang di
dalamnya sudah tersedia wellcome drink yaitu 2 gelas wedang uwuh, atau
air diseduh dengan rempah-rempah. Rasanya nikmat dan hangat.
Joko kemudian minta diri dan dia
mengatakan akan menjemput besok sekitar pukul 10 pagi. Petugas hotel
juga berlalu dengan sebelumnya minta tanda pengenalku. Aku mengamati
interior hotel yang lumayan artistik. Tapi mungkin jika aku menginap
sendirian di kamar ini agak merinding juga. Tapi karena ditemani Dona
jadinya terasa eksotis.
Dona sangat ramah, dia membantu membuka
sepatu dan kaus kaki ku dan meletakkan di tempatnya. Kami ngobrol
sebentar untuk saling menyesuaikan diri. Tak payah menjadi sesuai dengan
Dona karena dia begitu ramah. Dona menawarkan agar aku mandi dengan air
hangat dahulu, sehingga badan lebih segar. Dengan nada menggoda aku
katakan bahwa aku mau mandi, tetapi di mandikan oleh Dona.
Dona hanya tersenyum saja. Dengan
telaten dibukanya bajuku satu persatu sampai tinggal celana dalam saja.
Dia pun begitu, membuka semua bajunya sampai bugil . Badannya tidak
terlalu putih, tetapi kelihatan masih kencang, teteknya masih kokoh,
mengkal dan memang besar. Pentilnya tenggelam. Dona mengaku belum pernah
hamil, meski dia sudah janda. Pendidikannya lumayan juga dia lulusan
salah satu universitas swasta di Solo.
Aku digandengnya ke kamar mandi. Di
dalam kamar mandi celana dalamku dilucuti. K0ntolku langsung mencuat,
karena memang dari tadi sudah tegang apalagi melihat Dona telanjang.
Jembutnya tidak terlalu lebat, tetapi yang aku kagumi adalah pantatnya
yang nonggek dan kelihatan kenyal.
Dona mengatur kehangatan air shower lalu
aku dibimbing untuk di guyur. Dia mengguyur seluruh tubuhku mulai dari
kepala sampai ke bawah. Setelah badanku basah seluruhnya, gantian dia
pula yang menyiramkan ke badannya. Sabun cair yang disiapkan langsung
dilaburkan ke seluruh badanku, dan dia agak lama mengocok k0ntolku.
Rasanya birahiku makin memuncak. Setelah selesai melumuri diriku dia
menyabuni dirinya juga. Tubuh kami berdua penuh dengan sabun. Dona
memelukku dan menggeser-geserkan payudaranya yang besar ke dadaku
k0ntolku yang menodong bagian kemaluannya ditekan Dona sehingga terjepit
diantara kedua pahanya. Dia memainkan k0ntolku dengan jepitan pahanya.
Sejauh ini layanannya luar biasa.
Dia lalu mengguyur air untuk membilas
membersihkan sabun dari seleuruh tubuhku dan tubuhnya juga. Aku diam
saja, Dona dengan cekatan mengambil handuk lalu dia seka ke seluruh
tubuhku sampai kering dan dia juga mengeringkan badannya dengan handuk
yang berbeda.
Terasa wangi sabun, aku digandeng untuk berbaring di tempat tidur. Dia minta aku telungkup.
Dona mulai beroperasi memijatku dari
ujung kaki sampai ke bahu. Pijatannya harus kuakui sangat profesional.
Aku bukan hanya menikmati pijatannya tetapi juga menikmati tindihan
tubuhnya terutama selangkangannya yang kadang kali jembutnya menggerus
badan dan kakiku,
Ketika tubuhku diminta telentang, Dona langsung melakukan terapi ke sekitar alat kelaminku. Aku merasa dia mengerti apa yang dia lakukan, sehingga k0ntolku ketika ditarik sempat berbunyi krek. K0ntolku jadi mengeras sejadi-jadinya.
Ketika tubuhku diminta telentang, Dona langsung melakukan terapi ke sekitar alat kelaminku. Aku merasa dia mengerti apa yang dia lakukan, sehingga k0ntolku ketika ditarik sempat berbunyi krek. K0ntolku jadi mengeras sejadi-jadinya.
Dengan lemah lembut dia mulai melakukan
oral. Pertama dia menciumi kantong zakarku. Rasa geli dan nikmat
bercampur menjadi satu. Setelah itu jilatannya turun ke daerah
perbatasan kantong zakar dengan dubur. Sekitar lubang dubur pun dia
jilati. Aku merasa nikmat luar biasa. K0ntol menjadi garapan berikutnya .
Diawali dengan jilatan di lubang kencingku yang sudah mulai
mengeluarkan cairan kental, yang disebut air mazi. Dia lalu mengulum dan
menenggelamkan seluruh panjang k0ntolku ke dalam mulutnya. Kukira
k0ntolku menerjang sampai ke tenggorokannya (deep throat). Kulumannya
bervariasi antara jilatan dan sedotan kuat. Aku merasa seperti spermaku
ditarik keluar.
Aku jarang bisa ejakulasi dengan hanya
oral, tetapi kali ini aku tidak mampu menahan desakan nikmat itu
sehingga ketika terasa akan meledak aku mengingatkan ke Dona. Dia malah
bertahan mengulum k0ntolku. Aku sudah tidak mampu membendung lagi
sehingga kulepas tembakan nikmat itu ke dalam mulutnya. Dona menelan
semua maniku sampai tetes terakhir. Ada beberapa yang dia muntahkan ke
telapak tangannya tetapi digunakan untuk membalurkan ke seluruh
wajahnya.
Setelah nembak, kepala kontolku terasa
ngilu dan geli sekali sehingga aku tidak mampu terus dioral. Dona
kuminta melepaskan lomotannya. Untung dia mengerti, sehingga aku
terlepas dari siksaan geli.
Badanku lemas, dan mulai terasa agak
mengantuk. Aku terbaring diam, Donalah yang membersihkan sisa lendir dan
ludah di sekitar kemaluanku dengan handuk lembab. Kami beristirahat
sebentar. Dona ikut masuk kedalam selimutku. Dia tidur sambil memelukku.
Tangannya meremas-remas batang k0ntolku yang sedang loyo karena habis
memuntahkan peluru.
Cara dia meremas kemaluanku nikmat
sekali sehingga k0ntolku perlahan-lahan mulai mengeras kembali. Dona
terus memainkan kontolku sampai akhirnya layak terobos. Memang belum 100
persen keras, tetapi sudah lumayan tegak juga. Dona bangkit dan dia
menyarungkan kondom, mungkin dia sudah menyiapkan.
Setelah itu Dona menaiki tubuhku dan dengan arahan tangannya k0ntolku dimasukkan ke gerbang kewanitaannya. Perlahan-lahan k0ntolku melesak ke dalam vaginanya. Dona mulai memainkan peranannya bergoyang diatas tubuhku. Teteknya berguncang sehingga membuatku ingin meremasnya. Dona makin cepat mengayunkan tubuhnya sehingga mekinya menabrak-nabrak kemaluanku. Dia mengerang sambil terus berpacu dan akhirnya tiba juga saat puncaknya. Dona tanpa rasa sungkan menjerit dan rebah diatas tubuhku. Dia sebetulnya ingin memuaskanku tetapi dia sudah keburu sampai ke puncak terlebih dahulu.
Setelah itu Dona menaiki tubuhku dan dengan arahan tangannya k0ntolku dimasukkan ke gerbang kewanitaannya. Perlahan-lahan k0ntolku melesak ke dalam vaginanya. Dona mulai memainkan peranannya bergoyang diatas tubuhku. Teteknya berguncang sehingga membuatku ingin meremasnya. Dona makin cepat mengayunkan tubuhnya sehingga mekinya menabrak-nabrak kemaluanku. Dia mengerang sambil terus berpacu dan akhirnya tiba juga saat puncaknya. Dona tanpa rasa sungkan menjerit dan rebah diatas tubuhku. Dia sebetulnya ingin memuaskanku tetapi dia sudah keburu sampai ke puncak terlebih dahulu.
Sementara itu aku belum merasa gelombang
orgasmeku masih jauh. Kubalikkan posisi sambil tetap menjaga k0ntol di
dalam lubangnya. Aku kembali menggenjot Dona . Sebetulnya aku kurang
suka main pakai kondom, karena k0ntolku tidak merasa gesekan kulit
vagina. Namun demi keamanan aku terpaksa juga memakainya. Sudah setengah
jam aku menggenjot dengan ganti posisi beberapa kali, tetapi tetap saja
rasa nikmat belum datang. Mungkin bisa lebih sejam aku menggenjot. Dan
tentu saja sangat melelahkan. Aku sebenarnya tidak suka bermain terlalu
lama, tetapi lebih mengutamakan permainan yang berkualitas.
Aku tanya Dona, bagaimana, kalau
kondomnya aku lepas, apa keberatan. Dona tidak keberatan. Dia malah
mengatakan bahwa dirinya rutin periksa ke dokter, dan hasil labnya
terakhir keluar sehari sebelum aku datang. Aku yakin dia bersih maka aku
lepas kondomnya dan aku main tanpa pelindung.
Rasanya lebih nikmat gesekan kulit k0ntolku dengan dinding vaginanya lebih terasa. Sebelum aku membuka kondom, Dona sudah sempat mencapai orgasmenya. Sekarang giliran aku berkonsentrasi untuk mencapai orgasme ku. Erangan Dona menambah rangsanganku apalagi dia menanggapi gerakanku. Aku merasa sudah dekat mencapai orgasme, tanpa memberi tahu aku akan melepas spermaku aku benamkan k0ntolku dalam dalam dan menyemburlah sari pati ku kedalam dasar meki Dona. Dia rupanya juga membarengiku mencapai orgasme sehingga aku bisa merasakan kedutan liang vaginanya.
Rasanya lebih nikmat gesekan kulit k0ntolku dengan dinding vaginanya lebih terasa. Sebelum aku membuka kondom, Dona sudah sempat mencapai orgasmenya. Sekarang giliran aku berkonsentrasi untuk mencapai orgasme ku. Erangan Dona menambah rangsanganku apalagi dia menanggapi gerakanku. Aku merasa sudah dekat mencapai orgasme, tanpa memberi tahu aku akan melepas spermaku aku benamkan k0ntolku dalam dalam dan menyemburlah sari pati ku kedalam dasar meki Dona. Dia rupanya juga membarengiku mencapai orgasme sehingga aku bisa merasakan kedutan liang vaginanya.
Selepas aku mengeluarkan dua kali
sperma, rasanya makin ngantuk dan ingin istirahat. Dona membantuku
membersihkan sisa-sisa pertempuran dengan handuk hangat. Setelah itu dia
agak lama berada di kamar mandi. Aku tidak tahu dia balik, karena sudah
terlelap.
Pagi-pagi ketika cahaya matahari masih
belum menerobos tirai, aku terbangun. Biasanya jika aku bangun pagi
k0ntolku mengeras, paling tidak karena desakan ingin pipis. Tetapi pagi
ini k0ntolku tetap loyo, padahal juga kebelet pipis. Agak cemas juga
rasanya. Aku bangkit perlahan-lahan menuju kamar mandi dan melepas hajat
kecilku yang cukup banyak. Setelah itu kembali ke balik selimut. Dona
pun terbangun dan dia rupanya juga ingin pipis juga.
Kami berdua kembali berbaring masih dalam keadaan bugil di dbalik selimut. Aku mencoba menggerayangi tubuh Dona. Teteknya aku remas-remas dan putingnya aku pelintir perlahan-lahan. Dia mendesis lalu tangannya meraih k0ntolku dan dia pun mulai meremas. Di dalam genggamannya k0ntolku bangkit perlahan-lahan. Rasa cemasku jadi hilang, karena ternyata senjata kebanggaanku masih normal.
Kami berdua kembali berbaring masih dalam keadaan bugil di dbalik selimut. Aku mencoba menggerayangi tubuh Dona. Teteknya aku remas-remas dan putingnya aku pelintir perlahan-lahan. Dia mendesis lalu tangannya meraih k0ntolku dan dia pun mulai meremas. Di dalam genggamannya k0ntolku bangkit perlahan-lahan. Rasa cemasku jadi hilang, karena ternyata senjata kebanggaanku masih normal.
K0ntolku belum sempurna mengeras, tetapi
aku sudah mengambil inisiatif untuk menungggangi Dona. Ia pun pasrah
dan melebarkan kedua pahanya siap menerima tujahanku. Kuarahkan k0ntolku
memasuki gerbang kenikmatan dan perlahan-lahan k0ntolku tenggelam. Aku
berdiam sejenak sambil melakukan gerakan kegel. Dona mungkin merasakan
denyutan k0ntolku. Dia pun mengikuti melakukan gerakan di liang
vaginanya. Jepitan dari gerakan kegel Dona lumayan keras juga, sehingga
menimbulkan rasa nikmat. Cukup lama kami bersenggama sambil diam, tetapi
nikmatnya sama dengan ayunan maju mundur k0ntolku. Dona pun makin
terangsang. Ini terlihat dari matanya yang sayu. Senggama dengan gerakan
kegel ini rupanya bisa membawa orgasme pada Dona sehingga aku merasa
denyutan cepat di vaginanya. Nikmat sekali rasanya. Setelah itu aku
kembali menggenjot sampai aku pun mencapai kepuasan.
Setelah pertempuran pagi kami mandi
bersama. Dona kembali mengenakan bajunya karena dia akan kembali. Di
dalam itenerary dia memang selesai tugas pada pagi hari. Aku melepasnya
dan memberi uang tips. Uang jasanya sudah aku bayar melalui paket ke
travel temanku. Dona memelukku dan mencium pipiku kiri dan kanan.
Setelah Dona berlalu aku keluar kamar
menuju Coffe Shop untuk sarapan pagi. Tadinya aku mengajak Dona, tetapi
dia menolak halus. Aku pun sebenarnya khawatir juga tampil di depan umum
dengan perempuan. Takut-takut kepergok oleh orang-yang aku kenal.
Jam 10 Pak Joko mengetuk kamarku, Aku
dijemput untuk sight seeing seputar kota Solo. Tour diakhiri dengan
makan siang. Aku memilih makan sup kimlo Solo. Lumayan juga rasanya dan
segar. Acara setelah makan siang adalah main dengan ABG. Spek ABG yang
akan kupakai sebetulnya sudah aku ketahui, karena fotonya sudah di kirim
ke emailku sebelum ini. Tapi aku penasaran juga. Pak Joko memberiku
opsi ingin ikut menjemput, atau aku menunggu di hotel.
Aku memilih opsi pertama, yaitu ikut
menjemput. Aku ingin tahu bagaimana ABG itu dijemput. Pak Joko
mengarahkan Avanzanya ke salah satu rumah sakit besar di kota Solo. Pak
Joko mengkonfirmasi agar target standby di lobby rumah sakit. Mobil Pak
Joko memasuki lobby, seorang remaja langsung bergerak dan mendekati
mobil lalu membuka pintu.
Anaknya cantik masih kelihatan imut dan
abg banget. Menurut agent di travel umurnya masih 15 tahun dan baru
kelas 1 SMA. Aku duduk depan dan menjulurkan tangan berkenalan. Dia
memperkenalkan diri dengan nama Kiki. Aku tanya ke Joko kenapa
janjiannya ke rumah sakit. Kiki yang menjawab, kalau di rumah sakit kan
selalu banyak orang dan tidak pernah tutup. Orang juga gak curiga kalau
di rumah sakit. Kalau di mall, gak enak oom nanti ketemu teman, saudara.
“Di rumah sakit kan juga ada kemungkinan ketemu temen atau saudara,” tanyaku.
“Ya sih tapi kan gak ngajak ngobrol,” kata Kiki.
“Ya sih tapi kan gak ngajak ngobrol,” kata Kiki.
Akhirnya kami sampai ke hotel. Aku
duluan turun lalu membuka pintu, Kiki setengah berlari langsung masuk ke
kamar. Pak Joko berjanji menjemput Kiki sekitar jam 6 sore, sekarang
masih jam 2.
Aku tidak langsung menyerang Kiki, aku
lebih suka mencermati ABG ini. Wajahnya innocent, manis. Teteknya belum
terlalu menonjol dari balik baju T shirtnya. Dari obrolan sebelum
pertempuran Kiki mengaku kedua orang tuanya keluarga yang sederhana.
Bapaknya guru dan ibunya dirumah saja mengurus anak-anak.
Dia menerjuni ini karena ingin uang
jajan tambahan dan untuk beli pulsa. Uang jajan dari orang tuanya sangat
terbatas dan tidak cukup untuk beli pulsa.
Aku ajak dia duduk di ranjang sambil aku peluk. Dia diam saja. Bajunya aku lucuti satu persatu. Teteknya masih mengkal dan mancung. Putingnya kecil. Kata dia BHnya no 32 A. Aku remas memang masih sangat mengkal. Celana Jeans aku plorotkan dan juga celana dalamnya. Mekinya masih gundul. Hanya ada sedikit rambut di ujung lipatan mekinya Melihat itu aku jadi terangsang lagi.
Aku ajak dia duduk di ranjang sambil aku peluk. Dia diam saja. Bajunya aku lucuti satu persatu. Teteknya masih mengkal dan mancung. Putingnya kecil. Kata dia BHnya no 32 A. Aku remas memang masih sangat mengkal. Celana Jeans aku plorotkan dan juga celana dalamnya. Mekinya masih gundul. Hanya ada sedikit rambut di ujung lipatan mekinya Melihat itu aku jadi terangsang lagi.
Aku melepas semua pakaianku sampai
telanjang juga. Aku mengajaknya untuk membersihkan diri ke kamar mandi,
Kesempatan itu Kiki pipis di closet dan membersihkan kemaluannya dengan
sabun. Setelah mengeringkan badan kami berdua kembali ke ranjang. Kiki
duduk sambil kepalanya tertunduk. Aku ajak dia rebahan dan handuk yang
melilit pinggangnya kebawah aku buka dan kusisihkan ke pinggir ranjang.
Kami berdua sudah telanjang bulat.
Sementara itu k0ntolku belum berdiri penuh. Aku mulai meremas-remas
kedua payudaranya yang masih belum berkembang sempurna. Pentilnya masih
kecil sekali seperti pentil tetek pria. Aku pelintir pelan-pelan dan
terasa mengeras. Puas memainkan tetek yang masih sangat kenyal tanganku
merambah ke selangkangan. Kemaluannya masih gundul, hanya ada terasa
rambut sedikit di atas lipatan. Jari tengahku menyelinap ke dalam
lipatan dan mencari clitorisnya.
Agak susah menemukan clitorisnya tetapi
aku menduga berada di lipatan bibir dalamnya, sehingga bagian itu aku
uyel-uyel. Pinggulnya bergerak-gerak. Mungkin dia merasakan geli, atau
mungkin juga terasa nikmat. Aku terus memainkan bagian itu, sampai
akhirnya terasa ada bagian yang mengeras. Dengan hati-hati aku menyentuh
bagian itu. Kiki menggelinjang, geli katanya. Jari tengahku
kujangkaukan lebih jauh menyelinap ke lipatan vaginanya terasa di sana
sudah mulai berlendir. Berarti vaginanya sudah siap menerima terobosan.
Aku berpindah ke bawah untuk melihat
dari dekat meki abg. Kiki diam saja, dia tidak terkesan malu mekinya
dilihat dan dikuak-kuak. Aku melihat bagian dalamnya berwarna merah
muda. Sebetulnya aku ingin mengoral clitorisnya tetapi aku urungkan.
Kiki lalu kuminta mengoral k0ntolku.
Kemauanku dituruti. Oralnya standar saja, tidak secanggih Dona, tetapi
lumayan jugalah. Aku sambil dioral menyaksikan dia melakukannya. Ada
sensasi unik, karena kontol orang dewasa dioral oleh anak-anak.
K0ntolku makin mengeras, aku minta dia
menyudahi, karena dia tidak terlalu piawai memainkan oral k0ntolku.
Kukangkangkan kakinya dan k0ntolku memakai kondom. Perlahan-lahan aku
tekan ke lubang mekinya.
Agak seret juga, sehingga aku harus
perlahan-lahan memasukkan ke lubangnya. Tanpa halangan berarti k0ntolku
bisa tenggelam seluruhnya ke dalam mekinya. Aku lalu mengayuh
perlahan-lahan. Terasa berbeda meki abg dengan wanita dewasa. Paling
tidak terasa lebih sempit sehingga k0ntolku seperti terjepit.
Mungkin k0ntolku sudah imun karena sudah
3 kali sebelumnya ejakulasi, apalagi mainnya sekarang pakai kondom.
Sekitar setengah jam aku bermain dengan posisi MOT. Aku minta mengubah
posisi karena aku lelah. Kiki berada di atasku dan dengan tangannya dia
mengarahkan k0ntolku masuk ke mekinya . Kiki cukup lihai memainkan
gerakan di atas, dia kayaknya mencari posisi nikmatnya. Kira-kira 10
menit dia mulai mendesis dan makin cepat bergerak sampai akhirnya dia
mencapai klimaks.
Dia rubuh di atas tubuhku dengan nafas
terengah-engah. Aku masih juga belum merasakan akan klimaks, Kiki
kuminta nungging lalu aku menerobosnya dari belakang dengan posisi
doggy. Unik juga rasanya memegang pinggul anak yang masih terasa kecil,
sementara k0ntolku keluar masuk di meki yang masih gundul. Pemandangan
ini menambah rasa gairah sehingga aku merasa makin dekat ke puncak
sampai akhirnya klimaks juga.
Bermain seks dengan ABG 15 tahun tidak
terlalu nikmat, hanya sensasi saja yang bisa dinikmati. Obrolan juga
agak sulit nyambung. Mungkin aku tidak bisa mengikuti alam pergaulannya.
Setelah melap bekas mani kami berdua berbaring. Aku sambil berbaring
menonton TV, Kiki bangkit lalu mengambil Fanta merah dan sebungkus
chiki. Dia duduk di sampingku yang berbaring ikut menonton TV, namun dia
minta chanelnya diganti ke chanel infotaiment.
Aku sebetulnya ingin bermain dua ronde
dengan Kiki, Tetapi rasanya sudah tidak berhasrat lagi. Badanku terasa
lemah dan agak ngantuk juga. Aku tawarkan ke Kiki apa mau pulang lebih
awal, karena jam masih pukul 4. Dia hanya mengangguk dan bertanya, tidak
main lagi oom. Aku bilang aku capek dan mau istirahat dulu.
Pak Joko kutelepon untuk segera
menjemput Kiki. Setelah sendiri aku segera melampiaskan kantukku. Aku
terbangun ketika kamarku diketuk. Jam di meja kulihat sudah jam 7 malam.
Aku segera menyambar celana pendek dan kaus oblong.
Pintu kubuka, muncul Joko dan seorang
gadis cantik dengan celana jeans dan atasan tank top. Dia langsung masuk
dan memperkenalkan diri dengan nama Alia. Aku yang sesungguhnya sudah
berencana membatalkan menikmati satu lagi perempuan, tetapi setelah
melihat kecantikan dan kemontokan Alia aku jadi lupa. Alia kupersilakan
masuk dan duduk di kursi.
Pak Joko menjelaskan bahwa acara malam
ini adalah makan malam dilanjutkan dengan santai di tempat dugem. Aku
setuju, karena kalau ngesek lagi aku masih agak kurang selera. Joko
permisi keluar menunggu di mobil dan aku lalu menyegarkan diri dengan
mandi air panas. Rasa segar, setelah tidur cukup puas.
Kami berangkat menuju restoran yang
sudah ditentukan. Makan malam kali ini adalah menu khas Solo, yakni nasi
liwet. Aku sebetulnya kurang begitu suka, tetapi aku santap juga sampai
habis, karena perut memang agak lapar juga. Kami makan bertiga.
Sebelum ke club, kami keliling kota
menyaksikan kehidupan malam hari di kota ini. Sekitar sejam kemudian
mobil Joko parkir di sebuah club yang cukup ramai. Joko mengajak turun
dan dia mengantar aku dan Alia sampai ditempat duduk. Suara musik
berdentam. Aku memesan bir, Alia memesan orange jus.
Tidak lebih dari 2 jam aku bisa bertahan
di club itu. Meski pemandangannya mengasyikan karena banyak cewek-cewek
muda dengan gaya sexy tetapi aku tidak tahan dengan kebisingan
musiknya. Aku kurang yakin apakah aku masih punya kemampuan bertempur
malam ini. Namun karena paketnya yang kupesan memang begini, ya apa
boleh buat.
Aku pun ke kamar mandi dan membersihkan
diri lalu keluar dengan hanya menggunakan handuk di pinggangku. Aku
duduk di tepi ranjang di sebelah Alia. Dia langsung memijat bahuku.
Nikmat juga rasanya pijatan anak cantik ini.
Aku lalu mengambil posisi telungkup dan
Alia sudah duduk diatas bokongku. Pijatannya membuatku rileks. Aku
merasa dia sudah telanjang sambil memijatku. Aku ngobrol sambil pijat.
Aulia mengaku berusia 19 tahun. Dia kuliah fakultas ekonomi, Asalnya
dari Jawa Timur, dan tinggal di Solo indekost. Aulia adalah sosok ayam
kampus. Aku memang pesan ke travel, minta ayam kampus.
Alia meski masih muda, tetapi servicenya
jago, dia bisa membangkitkan gairahku sehingga aku sempat main satu
ronde sebelum terlelap. Pagi-pagi sekali aku seperti diusiknya, kulihat
matahari cahayanya belum masuk, tetapi aku sudah dibangunkan dengan cara
menggugah gairahku. Namun pagi itu aku merasa sudah habis gairahku.
Alia bertanya apakah aku mau main lagi. Aku menolaknya secara halus. Dia
lalu pamit, karena dia ada acara pagi ini.
Alia kulepas dan memberi sedikit uang tips. Aku kembali tidur tapi sudah agak susah sehingga aku memilih berendam di bak dengan air hangat. Sebelum turun ke coffee shop, kulihat acaraku hari ini masih ada satu perempuan lagi. Sebenarnya aku benar-benar sudah kehilangan nafsu. Tetapi apa boleh buat, karena memang paketnya begitu.
Alia kulepas dan memberi sedikit uang tips. Aku kembali tidur tapi sudah agak susah sehingga aku memilih berendam di bak dengan air hangat. Sebelum turun ke coffee shop, kulihat acaraku hari ini masih ada satu perempuan lagi. Sebenarnya aku benar-benar sudah kehilangan nafsu. Tetapi apa boleh buat, karena memang paketnya begitu.
Jam 10 Joko datang membawa seorang
perempuan STW. Kutaksir usianya sekitar 35 tahun, kata Joko Ibu Jum
demikian namanya dia pandai memijat urat. Meski usianya sudah STW,
tetapi bodynya tidak terlalu gemuk, Boleh dibilang montok gitulah.
Hanya pijatan saja yang kuinginkan di
hari terakhirku. Aku lalu pasrah buka baju seluruhnya dan tidur
telungkup. Bu Jum mulai melancarkan pijatnya. Terasa dia memang mengerti
urat. Dia bilang aku habis kerja keras, terlihat staminanya rendah
sekali. Aku tidak tahu dia itu mengejek aku, apa memang aku benar
seperti yang dikatakannya. Dia lalu menekan bagian-bagian tertentu yang
rasanya perih sehingga aku mlintir-mlintir menahan rasa sakit. Aku minta
disudahi saja karena tidak tahan rasa sakitnya. Bu Jum lalu menawarkan
pijat peregangan. Pada sesi ini pijatannya memang nikmat. Bagian-bagian
yang tadi terasa sakit, sekarang sudah tidak lagi.
Entah bagaimana Bu Jum melakukannya,
k0ntolku perlahan-lahan jadi mengeras. Ketika aku diminta berbalik, dia
senyum-senyum melihat k0ntolku mengeras. Aku sendiri heran, mengapa
k0ntolku bisa keras begini, padahal sudah banyak perempuan kutujah
beberapa hari belakangan.
Sambil berpromosi mengenai kemampuannya
melakukan terapi kejantanan, Bu Jum mengolah bagian di sekitar
kelaminku. Hasilnya memang luar biasa, terasa batang k0ntolku menjadi
kencang luar biasa malah kelihatannya jadi lebih besar dan panjang.
Lama-lama aku pandang Bu Jum jadi lebih merangsang. Kepalaku jadi penuh seperti berhari-hari tidak ngewek..
“ Gimana pak kerasa nggak khasiat pijatan saya,” goda Bu Jum. Aku hanya mengangguk.
“Gimana mau dicoba,” tanyanya.
“Gimana mau dicoba,” tanyanya.
Wah pertanyaan itu sangat aku harapkan,
karena rangsangan di kepalaku sudah memuncak rasanya. Bu Jum berlalu
masuk kamar mandi dan keluar dengan hanya menggunakan kemben handuk. Dia
melakukan ritual dengan memulai mengoral lalu mendudukiku dan memeras
k0ntolku. Meski tua tetapi rasa mekinya luar biasa nikmatnya. Aku pun
sudah lupa soal kondom. Aku harus akui Bu Jum ini jago banget bermain.
Mekinya legit banget, teteknya berayun-ayun di depanku.. Kalau
kubandingkan dengan meki si ABG tadi, punya Bu Jum lebih ngegrip.
Anehnya meski nikmat banget tapi aku tidak keluar-keluar. Aku jadi
berpeluang main berbagai gaya dengan Bu Jum. Dia pintar pula mengolah
gerakan mekinya sehingga di posisi apa pun terasa k0ntolku seperti
ditarik-tarik. Bu Jum mungkin sudah 3 kali muncak, tapi aku masih terus
bertahan.
Aku merasa makin nikmat sehingga
akhirnya tak tertahankan lagi aku pun nyemprot ke dalam meki bu Jum.
Luar biasa rasanya k0ntolku seperti diurut oleh vagina Bu Jum. Aku
benar-benar puas atas pelayanan terapi kejantanan yang lengkap oleh Bu
Jum. Satu rondeku luar biasa memuaskan, sehingga kami menyudahinya
dengan mandi bersama. Body Bu Jum sangat terpelihara, perutnya tidak
membuncit, bulu mekinya tecukur rapi, bokongnya mbonceng dan teteknya
masih kencang meski cukup besar. Aku puas sekali layanannya Bu Jum,
Bahkan ketika mandi, seluruh tubuhku dibersihkannya.
Sekembali ke Jakarta aku memerlukan diri
bertemu dengan temanku. Aku puji paket wisata sexnya. Dia hanya
tersenyum-senyum. Dia hanya mengatakan, menjalankan bisnis ini tanpa
modal sama sekali. Aku sempat terheran.
Dia bilang usaha travelnya tanpa kantor,
tanpa badan usaha dan nyaris tanpa pegawai pula. Dia menjalankan usaha
ini hanya bertiga. Modalnya hanya membangun jaringan dengan mami or papi
di daerah-daerah yang mau kerjasama. Dengan inovasinya itu temanku
mempunyai paket tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia, tetapi dia
juga sudah merambah sampai ke Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam dan
Kamboja.
No comments:
Post a Comment