Agen Bola

Agen Bola
Agen Bola

Monday, December 21, 2015

Bandar Bola - Cerita Sex: Pesta Seks Unttuk Hajjah Tita

Bandar Bola -  Cerita Sex: Pesta Seks Unttuk Hajjah Tita

Bandar Bola - Venombet.com - Cerita Ini menceritakan sisi gelap dari seorang anak manusia, seorang wanita sholeh berjilbab yang dalam kesehariannya tampak bahagia hidupnya. Telah bersuami dan beranak 3 (yang paling kecil sudah duduk di bangku SMU), wanita ini kesehariannya mengajar pada salah satu perguruan tinggi di Bekasi.

Agen Casino021 - Nama wanita (mungkin lebih cocok kalau kita sebut ibu) ini, adalah Tita Nurlaeli. Ibu hajjah yang berusia 54 tahun ini, mempunyai tubuh yang memang memancing setiap laki-laki jantan untuk menggagahinya. 

Semok lencir, dengan kulit yang putih Bandar Bola Terbaik mulus, serta wajah jawani yang melankolis. Apalagi ibu cantik ini selalu berpakaian santun, busana muslim dengan jilbab lebar nan indah dan santun menghiasi dan menutupi aurat kepalanya. Cantik nian ummi sholehah ini.
Setiap tahunnya ibu Tita harus menghadapi kenyataan pahit, melayani pria-pria hidung belang yang haus akan sex dan pelecehan wanita sholeh. Pria-pria kaya raya yang senang sekali mempermainkan Ny. Tita secara seksual. Ibu Tita tidak mempunyai pilihan lain kecuali menuruti apa kemauan pria-pria ini, karena kalau tidak maka dipastikan akan hancurlah rumah tangga ny. Tita karena semua rahasia film dan adegan2 seksual yang pernah dilakoni ny. Tita diluar nikah, akan disebarluaskan ke publik.
Padahal adegan-adegan seksual tersebut, sudah sangat lama terjadi, yaitu pada tahun 1998, ketika dirinya untuk pertama kali dalam hidupnya yang selalu taat dan patuh pada suami dan agamanya itu, tergelincir ke lembah perselingkuhan dengan seorang pria keturunan. Lelaki itu, Abaw, adalah pemilik perusahaan supplier komputer yang sedang mengikat kontrak dgn Universitas tempat Ny. Tita mengajar. Entah mengapa, Ny. Tita bisa terlena oleh rayuan ulung Abaw, lelaki keturunan yg 3 tahun lebih tua darinya itu, sehingga pada suatu malam di bulan Oktober tahun 1998 itu, Ny. Tita tergolek pasrah di pelukan Abaw, penggemar wanita-wanita sholehah.
1 malam suntuk, tidak disia-siakan oleh Abaw, ditelanjanginya Ny. Tita sampai sebulat-bulatnya, hanya jilbab indah nan manis menutupi kepala ny. Tita saja yang tetap dibiarkannya, amboiii santunnya, amboiii manisnya. Selain itu, Hajjah Tita dibugili, ditelanjangi. Telanjang bulat, polos, indah dan santun. Aurat-aurat ny. Tita itu seakan menunggu tangan2 dan mulut lelaki untuk segera menjawili serta mencicipi organ-organ yg sehari-harinya tertutup di balik busana muslimahnya nan sopan. Tidak ayal lagi, malam itu dengan syahdunya Abaw menyenggamai sosok sintal muslimah cantik itu dengan penuh perasaan.
Segala posisi dipraktekkan Abaw di kamar penuh cinta itu. Mulai dari posisi standard, doggie style, gaya gunting, gaya pangku berhadapan, dll. Hajjah Tita pun tidak ketinggalan, dibawah pengaruh pesona Abaw, muslimah taat ini patuh menjalani perintah2 Abaw. Dengan sabar Abaw mengajari wanita sholehah ini melakukan blow job yang lembut syahdu dan lama. Seperti umumnya laki-laki, tidak suka kontolnya dihisap-hisap dengan keras-keras seperti umumnya gaya pelacur2 atau di film2 BF.
Santun dan taat Hajjah Tita belajar menjilati kontol laki-laki dengan perlahan. Kepala kontol Abaw hanya di jilati dengan lembut dengan sesekali dimasukkan seluruh kepala kontol itu ke mulut hajjah Tita. Kepala kontol itu hanya di benamkan di dalam mulut suci itu beberapa detik, dikeluarkan, dibenamkan lagi, dihisap perlahan saja, dikeluarkan dan dihisap lagi, begitu seterusnya. Amboiii mesranya. Abaw tahu, hajjah Tita baru pertama kali ini melihat kontol laki2 dewasa yang belum disunat.
Untuk itu pulalah ia ajarkan hajjah Tita bermain dengan kulit kulup kontol itu dengan mulutnya. Sensasinya woooww…. Membuat Abaw terbang ke surga. Setidaknya 2 kali penis putih Abaw yang tidak disunat itu berejakulasi dahsyat di dalam liang peranakan ny. Tita. Seonggok sperma putih kental seakan berebut masuk menerobos liang kemaluan suci Hajjah Tita. Rahim suci Tita pun seakan gembira menerima krucil.netan sperma Abaw dengan penuh cinta. Singkat kata malam itu Abaw habiskan untuk berasyik masyuk dengan syahdu bersama wanita muslimah cantik tengah baya itu, bagaikan sepasang kekasih suami istri yang sedang berbulan madu.
Hajjah Tita pun menuruti saja semua perintah-perintah Abaw, jiwa dan raga sintalnya ia serahkan sepenuh hati untuk laki-lki Cina yang bukan muhrimnya itu. Sekali lagi ejakulasi di di dalam mulut kecil ny. Tita, sehingga tetesan-tetesan sperma Abaw membasahi jilbab ny. Tita di bagian bawah dagunya. Ejakulasi yang keempat, ejalkulasi terakhir saat waktu telah mendekati subuh itu, Abaw lebih kurang ajar lagi, ditampungya sperma yang muncrat dahsyat dari penis tegar itu, di kedua cup BH nya Tita.
Kemudian sebelum mereka tidur berdua, BH yang penuh sperma kental itu, dipakaikannya di dada sintal ny. Tita, sehingga buah dada montok muslimah itu otomatis lengket-lengket dilumuri sperma yang tertampung di cup BH nya itu, yang ketat mesra membungkus kedua bukit susunya. Bagai kerbau dicucuk hidungnya, ny. Tita menuruti saja perintah Abaw perayu ulung, yg juga punya sedikit keahlian hipnotis itu. Ini dilakuan Abaw dengan tujuan, keesokan harinya ketika ny. Tita sudah bangun dan pulih, maka sperma di teteknya akan kering, dan memancarkan bau khas sperma. Sehingga siapapun yang duduk dekatnya di dalam angkot perjalanan pulang, akan bisa mencium bau sperma yang sangat khas itu.
Tanpa ny. Tita sadari, sebenarnya Abaw secara licik telah menyiapkan beberapa kamera dan crew nya untuk mengabadikan adegan2 syahdu di kamar villa tersebut. Sehingga sejak saat itulah ny. Tita terjebak dalam lingkaran pemerasan dan perzinahan dengan Abaw dan rekan2nya. Setiap tahun sejak thn 1998 itu, Abaw melakukan satu ritual seks dengan ny. Tita, muslimah tengah baya nan santun berjilbab ini.
Sepanjang kemauan dan perintah pria-pria ini masih dapat dilakukan Ny. Tita, walaupun sudah pasti itu melanggar norma-norma agama, tapi masih tetap dilakoni oleh Ny. Tita. Tetapi alangkah naif-nya bahwa dalam satu pertemuan tidak ada perlakuan diluar batas terhadap ibu manis ini. Bisa dipastikan dalam setiap pertemuan, ada 2 sampai 3 perlakuan yg benar-benar sudah diluar toleransi manusia yg normal. Sabar, nanti akan saya ceritakan secara detail.
Biasanya setiap habis Lebaran, Abaw, lelaki keturuan berusia 57 ini memanggil ny. Tita lewat telepon genggamnya. Dengan kode sandi yang sudah dimengerti oleh Tita, Abaw menentukan tempat dan waktu dimana Tita harus menunggu untuk dijemput.
Seperti Lebaran thn 2005 yg lalu. Tepat saat maghrib tiba, hari ke 7 Lebaran, Tita sudah siap menunggu persis di depan kasir Gramedia Bekasi. Tidak sampai lima menit kemudian, Abaw telah muncul dari jarak 10 meter, dan Tita dengan seksama mengikuti ke mana Abaw pergi yang akhirnya menuju BMW 735i yg terparkir di halaman gedung toko buku itu. Mengenakan pakaian jubah merah muda serta jilbab merah bermotif bunga-bunga putih, muslimah yg santun itu duduk di bangku belakang mobil mewah ini, di samping Abaw, yang secara kurang ajar hanya mengenakan celana pendek berbahan batik sutra tipis.
Tangan kirinya merangkul pundak bu Hajjah Tita, sambil sesekali mengelus kepala wanita soleh yang dibungkus jilbab halus berwarna merah, dengan motif bunga-bunga kecil nan cantik. Aroma cinta nan harum surgawi, kuat merasuk ruangan mobil mewah milik Abaw itu. Anugrah asmara dan birahi menggelegak di darah Abaw, mulai dari kepala hingga ke ujung kontolnya. Setahun bukan waktu yg sebentar bagi Abaw untuk menunggu saat-saat seperti ini, saat di mana seorang muslimah cantik tengah baya, nan anggun, santun dan suci, pasrah diperlakukan apa saja.
Sesampai di villa mewah yang telah dipesan Abaw di daerah Puncak, Abaw mengajak ny. Hajjah Tita menuju urang tengah yang tertutup, ber-AC, dilengkapi fasilitas TV karaoke dan lainnya. Dengan mesra tangan Abaw melingari pinggang Ny. Hajjah Tita yang sebenarnya sudah tidak terlalu ramping lagi itu. Mereka berdua bergabung dengan 3 orang lelaki lainnya. 1 orang pria keturunan Tionghoa seperti dirinya, satu pengusaha dari Ambon dan satu lagi pria kekar pejabat pemda Nusa Tenggara Timur.
Dua yang disebut terakhir itu pria-pria baya yang masih kekar dan berkulit hitam legam, jantan sekali mereka. Mereka rekan2 Abaw yang telah menanti mereka di villa tersebut. Abaw paling pandai membawakan acara. Biasanya acara pertama adalah ice breaking, untuk mencairkan suasana kaku antara Tita dengan 4 lelaki kaya yg sangat gemar mencabuli wanita-wanita soleh. Abaw memainkan lagu-lagu nostalgia di organnya, sedangkan hajjah Tita yg manis menyanyi menghibur lelaki-lelaki itu.
Disela-sela Tita bernyanyi ada saja lelaki yg menghampirinya, memeluk ringan dari belakang sambil menciumi tengkuk, mengelusi kepala sambil membelai dan mengagumi jilbab sutra nan cantik itu, merabai payudara dari luar baju santunnya ataupun memeriksa dan membelai ringan bulatan daging pantat ummi santun, bidadari kecil muslimah nan taat ini.
Setelah asyik dihibur nyanyian Tita, biasanya mereka berkaraoke. Sementara itu Tita diberi tugas untuk mengambil minuman keras dan mengedarkannya ke para laki-laki itu. Tetapi Ny. Tita diharuskan melepas semua pakaiannya, dan diganti dengan bikini super mini yang hanya mampu menyembunyikan pentil daging tetek montoknya dan sedikit menutupi aurat kemaluan hajjah Tita. Amboiii seksinya ummi santun itu. Yang aneh, jilbab indah hajjah Tita harus tetap dikenakannya, sehingga masih mengesankan ibu bijak dan taat soleh.
Pakaian itu hanya berupa BH bertali tipis dengan cup yang hanya mampu menampung pentil dan daerah hitam pekat puncak dari bongkahan-bongkahan daging lembut berkulit putih yang menggantung manja di dada nyonya montok ini, serta seutas tali-temali yang terikat di pinggung putih padat bu hajjah, dengan secuil kain putih nan malu-malu menutupi mulut kemaluan hajjah Tita.
Saat mengedarkan minuman itu, sesekali secara bergantian, ny. Hajjah Tita dipangku para pria tadi. Diciumi, diraba-raba dan dibelai-belai seluruh bagian sensitif yang lencir dari nyonya yg sebentar lagi menopause ini. Aurat-aurat nan elok dan suci terjaga itu kini bebas dibelai, diraba, dicubiti, dicicipi, dijilati serta dicupangi oleh empat orang lelaki bukan muhrimnya itu. Seakan terhipnotis, bu hajjah Cuma bisa tersenyum malu saat diperlakukan seperti itu. Maniss sekali.
Kelemahan bu Tita ini adalah bagian buah dadanya. Selain ukuran dan bentuknya yang bengkak menohok ke depan, buah dada ibu kenes ini terlalu sensitif terhadap rabaan lembut laki-laki. Seketika pentil montok hitam legam itu langsung membengkak tegang, seakan siap untuk dijilati dan dihisapi laki-laki.
Sessi bersanggama biasanya dimulai setelah semua lelaki itu puas bernyanyi dan minum2. Setidaknya tiap lelaki jantan itu sempat satu kali menyemburkan spermanya di liang peranakan ibu hajjah nan masih mengenakan jilbab indahnya itu. Uniknya saat bersenggama, keempat laki-laki jantan itu selalu bekerja sama melahap ummi santun ini. Saat giliran Akiang, laki2 Cina itu tidur terlentang, bu Hajjah Tita diangkat oleh ketiga laki2 lainnya dan diposisikan di atas Akiang, kemudian 3 laki2 itu menggendong Hajjah Tita naik dan turun supaya vaginanya otomatis erat menjepit keluar masuk kontol Akiang.
Selesai sessi bersanggama, di mana muslimah cantik itu telah terkuras habis tenaganya, seperti biasa dimulailah sessi terakhir, yaitu sessi pelecehan bebas kreatif. Di sessi inilah biasanya ide-ide gila pelecehan seksual yang sudah diluar batas toleransi manusia normal ini terjadi. Di saat ibu bijak bidadari kecil nan santun itu telah kelelahan dan habis tenaganya inilah pesta yang sebenarnya dimulai.
Pernah dua tahun sebelumnya, muslimah cantik nan sholehah itu dipaksa bersanggama dengan anjing Doberman milik Abaw. Tetapi gagal karena mereka tidak berhasil memasukkan penis anjing tersebut ke dalam liang kemaluan nan suci milik muslimah taat itu. Akhirnya Abaw memaksa ny. Tita, yang dalam keadaan telanjang bulat dengan aurat-aurat terpampang bebas, hanya jilbabnya santunnya saja yang menutupi aurat kepalanya, (amboii.. sungguh manis nian), menghisapi penis Doberman yang ukurannya besar dan gempal saat dia terangsang itu.
Dan saat sang Doberman orgasme, separuh mani nya muncrat di mulut ibu hajjah Tita, separuh agi ditampung Abaw di gelas, yang kemudian dikrucil.netkan dengan alat suntik tanpa jarum ke vagina ibu hajjah, masuk menjilati dinding-dinding kemaluan yg selalu dijaga oleh ny. Tita itu, terus masuk dan akhirnya bersemayan di rahim suci muslimah nan elok itu.
Sedangkan untuk acara tahun ini, malam itu, Abauw sengaja mengundang seorang ahli reflexology. Koh Tan, namanya, pria Cina berumur sekitar 60 tahun ini ahli reflexology, yg mempunyai spesialisasi organ2 tubuh wanita. Koh Tan dibayar oleh Abaw, untuk memijat refleksi ny. Tita di bagian telapan kakinya, dengan tujuan merusak sensor syaraf penahan kencing ny Tita, tentunya ini hanya untuk sementara waktu saja.
Sebelum ritual refleksi itu dilakujan Ny. Tita dipakaikan kembali jubah indah serta semua pakaian dalamnya seperti sedia kala.Kemudian barulah ibu santun itu di refleksi oleh Koh Tan. Syahdu sekali proses refleksi itu, ny Hajjah Tita yang lemah tak berdaya itu, dipegangi kedua tangan dan kakinya oleh 4 lelaki bukan muhrimnya itu, lalu Koh Tan dapat dengan bebas memijati bagian tertentu di telapak kakinya. Proses itu hanya memakan waktu tidak lebih dari 3 menit.
Setelah selesai, Ny. Tita dipaksa minum air putih, tidak tanggun-tanggung, 3 gelas penuh dikucurkan ke dalam perut Ny. Tita, padahal secara terori, 1 gelas sudah cukup membuat kebelet dalam waktu singkat. Mereka tidak perduli lagi dengan kesehatan Ny. Tita, yang mereka pikirkan hanya memuaskan nafsu kebinatangan mereka atas tubuh montok milik ibu santun dan merangsang ini.
Benar saja, dalam dua menit, Ny. Tita merasakan kebelet yang luar biasa. Ia minta izin ke toilet untuk buang air kecil. Tetapi keempat lelaki perkasa itu melarangnya. Ny. Tita hampir menangis sambil memegangi bagian bawah tubuhnya, minta izin ingin pipis. Abaw merangkulnya sehingga ia tidak bisa lari ke kamar mandi. Abaw bahkan mengangkat jubah bagian bawah muslimah berjilbab itu, serta menangkupkan telapak tangannya di selangkangan ny. Tita, seakan-akan memancing pipis ibu nan bijak itu untuk segera keluar. Ny. Tita menangis tersedu-sedu, selain karena kesakitan akan dekapan yg terlalu erat itu, juga karena ia sangat-sangat malu dan sudah sangat2 tidak tahan untuk kencing, pepe’nya sudah sangat kebelet dan ia sebentar lagi bisa-bisa ia pipis di celana.
Abaw malah tertawa dan mengatakan bahwa itulah yg mereka inginkan. Mereka ingin melihat Ny. Tita terkencing-kencing di celana, sehingga membasahi jubah bagian bawah dari bahan lembut yg dikenakannya, bahkan sampai menetes-netes ke paha lencir Ny. Tita. Sehingga lelaki2 itu siap menyantap kencing yang menetes-netes di paha lembut itu. Sedangkan Abaw yang akan menyantap air kencing Ny. Tita langsung dari pepe’ Ny. Tita.
Belum selesai Abaw menjelaskan, Ny. Tita sudah tidak tahan lagi untuk pipis. Tubuhnya sudah tidak dapat dikontrol lagi, dan dari bagian pepe’nya terasa sesuatu yg sangat mendesak untuk keluar, tanpa dapat ditahan lagi, dan tiba-tiba Ssseeeeeerrrrrrrrrrr…………… muncratlah air kencing Tita, keluar deras dari lubang kecil di pepe’nya.
Pertama membasahi celana dalam dan sebagian rok pink nya. Terus muncrat deras sampai2 membasahi dan menetes-netes ke paha Ny. Tita. Deras sekali. Erotis sekali pemandangan di ruangan itu, seorang ibu hajjah nan santun, elok, lemah lembut dan manis, berpakaian muslimah nan santun dengan jilbab indah terpasang di kepala, kini tanpa daya dipegangi oleh 4 lelaki jantan, dipermalukan dengan ditontonnya kejadian yg sangat pribadi itu, pipis. Air kencing Tita, terus mengucur, berwarna kuning keemasan, dan berbau khas sekali. Bau yang semakin merangsang para laki-laki bengis itu.
Huahahaha gelak tawa melecehkan dari kelima lelaki itu.
« Ngompol…ngompol…. Ih udah gede ngompol… »
« Ihh gak tahu malu, kencing di celana…. Harus dihukum tuh… »
Tangan kiri Abaw kini ditangkupkan di selangkangan Ny. Tita. Basah… basah… dan air kencing itu pun masih terus mengucur deras di tangan Abaw.
Kencing Ny. Tita terus mengucur tanpa bisa dikontrol oleh Ny. Tita sendiri, sehingga kini lantai tempat Ny. Tita berdiri telah basah. Kemudian dua lelaki berebutan menjilati betis dan paha Ny. Tita yang basah oleh kencing. Berebutan mereka menjilati air kencing muslimah santun nan cantik itu. Sedangkan satu lelaki terakhir, membawa gelas dan berusahan menampung sebanyak mungkin pipis ibu hajjah Tita itu. Usaha yang tidah sia-sia rupanya, setengah gelas berhasil ditampungnya. Abaw tetap memeluk keras Ny. Tita, sehingga Ny. Tita tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah kencing itu habis dari kemaluan wanita berjilbab itu, sekarang giliran Ny. Tita dipaksa meminum air kencingnya sendiri. Dengan posisi menengadah ke atas, serta kedua tangan dan kaki dipegangi 4 lelaki itu, hidung ibu hajjah Tita ditutup rapat2, sehingga wanita sholehah itu mau tidak mau haru sbernafas dari mulut. Ketika itulah setengah gelas air kencingnya sendir, diminumkan ke mulut ny. Tita, sehingga mau tidak mau, muslimat elok itu menelan semua cairan berbau dan kuning keemasan itu, kalau tidak dia akan mati tidak bisa bernafas.
Selesailah ritual suci untuk ibu hajjah Tita, wanita cantik dan anggun, bidadari kecil dari surga, muslimah taat dan istri nan bijak itu, untuk malam itu. Selanjutnya Ny. Tita harus menunggu hingga tahun depannya, pasti akan diundang lagi oleh Abaw untuk menservis dia dan rekan2 bisnisnya itu.

Posted By : Bandar Judi Bola Online


Sunday, December 20, 2015

Bandar Casino - Cerita Sex: Tolong Masukin Penisnya Bang

Bandar Casino - Cerita Sex: Tolong Masukin Penisnya Bang

Bandar Casino - Venombet.com - BangSatu hari aku jajan di satu mal sama sodara sepupuku, orangnya si cantik, chubby dan tonjolan dibadannya lebi nampak nyata dari yang ada di badanku. Hari itu kami berdua hanya pake tenk top ketat dan aku berhins ketat sedang dia pake jins 3/4 yang juga ketat, sehingga banyak cowok2 menyusuri bodi sodara sepupuku dari rambut ampe ke kaki. 

Agen Royal Keno - Dia si seneng banget jadi pusat perhatian banyak lelaki yang makan di foodcourt mall.
Cerita sex | Deket mejaku ada seorang laki-laki, yang pasti bukan abg dan belum om-om, kutaksir usianya 30an, ganteng, kumisan dan atletis badannya, tipeku bangetz. Sodaraku berbisik,

“Nez tu ada cowok keren banget”. Bandar Judi Casino
“Mana”, tanyaku.
“Sebelah kanan rada kedepan, dia lagi ngliatin kita”. Aku menatap kearah yang ditunjukkan Santi, sodaraku itu.
Si abang, sebut aja demikian, juga lagi menatap kearah kami, tatapanku amprokan dengan tatapan matanya, dia ngangguk, akupun ngangguk dan senyum.
“Ganteng banget San”.
“Iya, aku suka banget ngeliat dia”, Santipun menatap wajah si abang dan senyum, dibales senyum juga.
Waktu Santi ke toliet, si abang nyamperin mejaku dan kenalan, dia nanya siapa yang bareng aku, aku bilang Santi, dia minta nomer hp Santi, wah rupanya matanya dah kelilipan bodinya Santi. aku kasi ja no hapeku, dan dia pamit duluan karena dah beres makannya. Ketika Santi balik dia kecewa karena si abang dah pergi. Aku bilang,
“Di mal kan banyak lelaki ganteng yang bakalan kelilipan bodi kamu kan, satu pergi dateng seribu”.
“Bisa ja kamu Nez”. Peristiwa itu berlalu begitu aja.
Sampe satu waktu d hapeku ada message,
“San, ini aku yang ketemu di mal waktu itu, yang di foodcourt itu”.
“Wah dari si abang rupanya”.
“Wah abang, pa kabar, Santi tunggu-tunggu kok gak da kabarnya, baru sekarang ada kabar, sibuk banget ya bang”. Aku nyaru jadi Santi aja.
“Ketemuan lagi yuk San, berdua aja”.
“Dimana bang”.
“Di mal, di foodcourt ja, sore jam … (dia menyebutkan waktunya), bisa kan”.
“Bisa bang”.
“aku pake (dia nyebutkan warna pakeannya)”. Sampe di foodcourt, dia belon dateng, aku duduk di meja yang strategis yang pandangannya bisa kemana-mana, tak lama datenglah lelaki dengan pakean yang disebutkan tadi. aku bangun dan menyambutnya. “Santinya mana”, tampak da kekecewaan diwajahnya, kok aku yang nongol.
“Santi dadakan sakit perut bang, diare kayanya, makanya dia nyuru aku nemuin abang, takut abang kecewa”.
“O gitu ya, gak apa deh, kamu bisa nemenin aku”.
“Kalo gak bisa, Inez ya gak kemari lah bang”.
“Kita makan dulu yuk”.
“ayuk”, jawabku. kita brosing makanan, pesen kesukaan masing-masing, ketika aku mo bayar makananku, si abang yang bayarin duluan.
“Lama juga ya cap cay-nya. Hhh!” keluhnya karena pesanannya gak dateng2 sedang pesananku udah.
“Sabar saja bang, maklum malming gini pengunjungnya banyak”. Tidak berapa lama pesanannya datang.
Dia menambahkan lada putih ke dalam capcaynya. Setelah itu dia masih minta cabe rawit beberapa butir pada pelayan. aku tersenyum kecil.
“Biasanya orang yang kuat makan pedas nafsunya gede,” komentarku.
dia hampir tersedak mendengar candaanku. Namun kemudian dia menguasai diri, dia minum air putih dan menjawab,
“Kalau ada sambal atau cabe memang nafsu makan jadi kuat”. aku tertawa tertahan.
Dia tersenyum sambil memandang deretan gigiku yang rapi dan gingsulku kelihatan. Dia membalas godaanku tadi,
”Orang yang giginya gingsul kudengar juga gede nafsunya”. Gingsul itu gigi tarning yang letaknya lebi kedepan dari deretan gigi laennya, kaya bintang sinetron Chelsi olivia gitulah, ato bintang jepang banyakan juga gingsul.
Aku gak mo kalah,
“Kalo gitu abang pasti cewek dan ttm nya banyak”.
“Napa gitu”.
“Kan napsu makan dan napsu laennya gede”. Dia tertawa.
“sama dong, kamu pasti gak pena puas cuma ma 1 lelaki kan”. Guyonan vulgar gitu mencairkan suasana, kami jadi lebih akrab, gak nampak kekecewaan diwajahnya karena yang dateng bukan santi.
“Kok skarang malming Inez gak ma cowoknya, malah becanda ma aku”.
“Kan demi abang biar abang gak kecewa”.
“Gak tersalurkan ma cowoknya dong malem ini”.
“Panya yang disalurkan bang, sembako?”
“he he, kura2 dalam perahu”.
“Mana ada kura2 disimpen di perahu bang”, aku belaga pilon ja.
“kan gingsul”.
“kok?”
“iya kan kalo prempuan gingsul napsunya gede, trus malming gak ketemu cowoknya, jadi gak tersalurkan dong napsunya”. “Kan ada abang”, sengaja aku to the point ja menyatakan kalo aku suka ma dia,
“cocok kan penggemar cabe ketemu ma gigi gingsul, sama2 napsu gede”. tertawanya berderai.
“Bisa aja kamu, mangnya kamu mau ma aku”.
“Bangetz, sejak pertama kali ketemu Inez dah suka liat abang, tipe inez bangetz”.
“Masak si”.
“iya, Inez tu sukanya lelaki dewasa kaya abang, macho”. Aku makin to the point aja,
“Palagi kalo napsunya gede, he he”. Dia tertawa juga.
“abang suka gak ma prempuan kaya Inez”, aku uber dia terus.
“Suka juga, kamu cantik, proporsional lagi bodinya”.
“Tapi kan gak semok kaya Santi bang”.
“iya Santi napsuin, kamu juga kok, imut tapi napsuin juga”. Wah dia dah to the point juga.
“Mau dong abang gantiin cowok Inez”.
“Hm gimana ya, gak enak lah nyrobot cewek orang laen”.
“Gak apa kok bang, cowok Inez juga klayapan tau kemana, makanya bisa ktemuan ma abang, semua ada hikmahnya”.
“Tadi bilangnya demi aku”.
“iya demi abang dan demikian”, candaku. Dia tertawa lagi.
“Kamu asik juga ya Nez orangnya”.
“asik apanya bang”.
“Ya asik diajak bertemen, gak tau asik gak diajak bercinta”.
“Wah, gawat”.
“Kok gawat si”. “abang to the point jadi pengen neh Inez, hayo abang tanggung jawab lo”.
“Pengen paan”.
“pengen nonton”, aku tertawa.
“Yuk kita nonton, kamu beneran kan gak da cowoknya malem ini”. aku menggangguk.
Dia menggandengku menuju ke cinema yang ada di mal, kami milih filmnya,
“inez ikut abang ja deh nonton yang mana”. Dia milih film percintaan.
“biar jadi mood bercinta ya Nez”.
“abang mo bercinta ma Inez ya”.
“Kalo kamu mau”. “Mau bang”. Kami masuk ke gedung, bole milih tempat duduk bebas, dia milih yang agak disudut seblah atas, ternyata setelah filmnya maen, yang nonton gak banyak, jadi kami terpisah dari pnonton yang laen.
“Inez sering ya bercinta ma cowoknya”. Aku cuma ngangguk.
“Dimana maennya”.
“ditempat kok Inez, kadan dirumah dia kalo sepi, kadang di motel kalo pengen all nite”.
“Mangnya kalo allnite maennya brapa kali”.
“Kalo dah lama gak maen, dia bisa 4 kali bang”.
“wah lemes dong”.
“bangetz bang, tapi nikmatnya juga bangetz. abang kuat brapa kali maennya bang”.
“ya segitu itu”.
“Wah asik dong, bisa abis2an tu maennya ampe lemes”. Dia memeluk pundaku, mukaku diarahkan kemukanya dan dengan lembut dia mencium bibirku.
Lidahnya segera menerobos mulutku dan membelit lidahku. Sementara lidah kami saling bergelut, tangannya milai mengelus2 toketku.
“Kecil ya bang”, kataku setelah bibirnya melepas bibirku, dia meremes toketku sambil mencium telingaku, sampe aku menggelinjang.
“Segini mah gak kecil, proporsioanl, jadi gemes ni”.
“Kalo gemes ya ditemes2 trus ja bang”.
“Kamu enak ya diremes gini”.
“Suka ja bang”. Dia mencium bibirku lagi.
Dia memegang tanganku dan meletakkannya diselangkangannya. terasa ada sesuatu yang keras banget dibalik clananya.
“Bang ngacengnya keras banget, cabenya dah kerja ya”. Dia gak menjawab malah meremas2 toketku lagi.
aku elus2 tonjolan keras diselangkangannya.
“diremes dong Nez”. Aku meremes sebisanya, terasa besar tonjolan itu.
“Abang punya besar ya”.
“besaran mana ma punya cowok kamu”.
“besaran abang punya deh”.
“Mo ngrasain?”
“Bangetz bang”. Dia mengelus selangkanganku, aku mengangkangkan pahaku, gak bisa lebar2 karena terhalang kursi, aku duduk rada selonjor, biar pahaku bisa lebi lebar ngangkangnya.
Memekku jadi gatel dielus kasar dari luar clanaku gitu.
“dah basah ya Nez”. Aku ngangguk,
“Inez dah pengen bang”.
“Bener kan prempuan gingsul napsunya gede”.
“Abang…” lenguhku manja sambil merems tonjolan di slangakngannya dengan keras.
Gak lama kemudian film usai, lampu menyala. Segera kami memisahkan diri, bangkit dari tempat duduk dan kluar beriringan dengan penonton laen.
“aku anterin pulang ya, ujan lagi”. Saat itu ujan deres.
“Kamu tinggal dimana”.
“Di kos bang”.
“Gak bebas dong”.
“bebas kok, Inez tinggal sendiri”.
“Mahal tu”.
“Kan dibayarin cowok Inez bang”. Kami berlari-lari di pelataran parkir menuju ke mobilnya.
Dia membuka pintu depan sebelah kiri setelah mematikan alarm mobilnya, aku masuk dan diapun segera masuk, baju kami basah karena hujan yang deres gitu.
“Dingin ya Nez, gak usah pasang Ac deh ya”.
“ya bang”.
“Ntar pilek lagi”. Tempat kos ku kebetluan gak jauh dari mal, sehingga kami gak lama di mobilnya.
Mobilnya parkir persis didepan kamar kosku, segera aku membuka pintu mobil dan berlari menembus ujan ke depan kamarku, diapun menyusul.
“Basah semuanya bang, ntar dikeringin deh pake hair dryer”.
“Kamar kamu gede banget Nez, ada ruang tamunya lagi”. Memang kamar kosku lumayan gede, furnitur lengkap, pake Ac lagi, bayarannya juga lumayan mahal, gak peduli aku toh cowokku yang bayarin semuanya.
Ada ruang tamu merangkap ruang makan dan pantri, dan kamar tidur + kamar mandinya. Aku segera mengambil handuk dan hair dryer untu si abang, aku pun masuk ke kamar mandi, melepaskan semua yang menempel dibadanku dan menggantinya dengan kaus dan celana pendek longgar. aku melap rambutku yang basah dan kukeringkan dengan hiar dryer satu lagi biar gak pusing.
Aku keluar dari kamar sambil membawa kaosku yang paling gede ukurannya, dia duduk di sofa sambil melap rambutnya yang basah,
“Kok gak di hairdryer bang”.
“Gak usah, pake anduk ja cukup kok”.
“Bajunya basah semuanya tu bang. Ganti ma kaos Inez ja ya, iar gak masuk angin, gak tau cukup gak. Kalo celena pendek gak da yang ukuran abang”. Dia melepas bajunya didepanku, aku suka banget melihat dadana yang bidang, samar keliatan muali terbentuk sixpack diperutnya.
“Wah abang sering fitness ya, ada sixpacknya gitu, sexy banget deh bang”. Baeknya bajuku muat walaupun rada ketat untuknya.
“celananya basah bang, dilepas ja, pake daleman kan”. Dia senyum dan beneran melepas celananya.
Tampak tonjolan besar di selangkangannya yang sekarang cuma tertutup cd. Dia memperhatikan toketku yang tetap terlihat membusung di balik kaus longgarku.
“Minumannya sebentar lagi ya. Airnya lagi dimasak. Termosnya pas kosong. Mau minum apa bang?” Dia terkejut, kelamaan memperhatikan toketku.
“Ahh.. E.. E. Eeh. Susu.. Eh.. Teh susu,” sambil tergagap kata-katanya keluar begitu saja.
Namun disaat terakhir dia masih tetap bisa menguasai dirinya.
“Teh saja atau kopi. Susunya habis. Sorry,” aku tersenyum melihatnya terbata-bata kemudian menuju ke pantri menyiapkan segelas teh panas.
Aku duduk di depannya. Dia menyeruput tehnya yang masi panas.
“Manis gak bang”.
“manis, kaya yang buat”. Aku mencibirkan bibirku.
“Jadi gak kita mau adu kekuatan cabe dengan gingsul?” tanyanya dengan bergurau.
Aku segera pindah kesebelahnya di sofa dan merapatkan kepalaku di dadanya. Diciumnya pipiku dan aku mulai membuka kancing bajunya.
“Di kamar Inez aja yuk bang”.
“Dah gak nahan ya gingsulnya”. Aku memejamkan mata.
bibirnya kembali memagut bibirku yang merekah. Lidahnya menerobos lagi ke mulutku dan menggelitik lidahku. Aku menggeliat dan membalas ciumannya dengan meliukkan lidahku yang langsung dihisapnya. Tangannya mulai menari di atas dadaku. Diremasnya toketku yang sudah mengeras. Jarinya terus menjalar mulai dari dada, perut terus ke bawah hingga pangkal pahanya, masi dari luar pakeanku. Aku makin menggeliat kegelian. Lidahnya sudah beraksi di lubang
telingaku dan giginya menggigit daun telingaku. Pelukan dilepas dan dia bergerak berputar ke belakangku. Tangannya mendekap dadaku. Rambutku diciumnya. Mulutnya menggigit tengkukku. Badanku mulai menghangat. Bibir dan hidungnya makin lancar menyelusuri kepala dan leherku.
Aku makin menggelinjang apalagi waktu tangannya meremas toketku yang masih tertutup baju kaus itu dari belakang. Diletakkannya mukanya dibahuku dan disapukan napasnya di telingaku. Aku menjerit kecil menahan geli tapi malah menikmati.
Aku dipeluknya dari belakang, kami berdiri sambil pelukan dan berjalan beriringan ke arah kamarku. Tanganku ke belakang dan meremas isi cdnya yang mulai memberontak. Setelah masuk ke dalam kamar dilepaskannya pelukannya. Aku mematikan lampu besar dan mengantinya dengan lampu tidur. ranjang yang besar telah menanti kami. Dia merendahkan badan dan mulai mencium dan menggigit pinggulku. Aku mendongakkan kepala dan berdesis lirih. Dia dibelakangku berlutut dengan meneruskan aksi tangannya ke betisku, sementara bibirnya masih bergerilya di lipatan lutut belakangku. Aku merentangkan kedua kakiku dan bergetar meliuk-liuk. Diciumnya pahaku dan diberikan gigitan kecil.
Aku makin meliukkan badannya, napasku mulai memburu. Pada saat aku sedang menggeliat, dihentikannya ciumannya di lututku dan dia berdiri di hadapanku. Diusapnya pantat dan pinggulku. Kembali aku berdesis pelan. Dengan cepat langsung disapukannya bibirnya ke leherku dan ditarik pelan-pelan ke bawah sambil menciumi dan menjilati leher mulusku. Aku semakin merepatkan tubuhku ke dadanya. Dengan sebuah tarikan pelan aku melepas kaosnya. Kuusap-usapnya dadanya dan kemudian pentilnya kumainkan dengan jari. Diciumnya bibirku, aku membalas dengan lembut. Lumatannya mulai berubah menjadi lumatan ganas. Ia melepaskan ciumannya.
Dia menyingkapkan kausku. Aku mengangkat kedua tanganku. Dengan mudah dibukanya kaosku. Kini tangannya membuka celana pendekku. Kini kami tinggal mengenalan pakaian dalam saja. Bra dan celana dalamku berwarna krem berpadu dengan kulitnya yang sawo matang. Braku memang tidak penuh menutupi toketku sehingga dapat terlihat lingkaran kemerahan di sekitar pentilku. Cdku dari bahan sutra transparan sehingga padang rumput di bawah perutku terihat membayang.
“Eehhngng, ..” aku mendesah ketika leherku dijilatinya.
Kulihat ia melirik bayangan kami di cermin dilemari yang besar. Dia mendorongku ke ranjang dan menindih tubuhku.
Tangannya bergerak punggungku membuka pengait braku. Disusurinya bahuku dan dilepasnya tali braku bergantian.
Toketku yang imut dan kencang dihiasi pentil berwarna coklat kemerahan dan sangat keras. Digesek-gesekkannya dadanya ke pentilku. Bibirnya yang agak tebal dengan lincah menyusuri wajah, bibir dan leherku. Dia mendorong lidahnya jauh ke dalam rongga mulutku kemudian memainkan lidahku dengan menggelitik dan memilinnya. Aku hanya sekedar mengimbangi. Sesekali gantian lidahku yang mendorong lidahnya. Tangan kanannya memilin pentilku serta meremas toketku.
Aku menggeserkan tubuhku ke arah bagian atas tubuhnyasehingga toketku tepat berada di depan mukanya. Segera dilumat nya toketku dengan mulutnya. Pentilku diisap pelan dan dijilati.
“Aaacchh, Ayo bang.. Lagi.. Teruskan”. aku mulai melenguh keenakan. Kontolnya terasa semakin mengeras.
Disedotnya toketku sehingga semuanya masuk ke dalam mulutnya, dihisap pelan namun dalam, pentilku dijilat dan dimainkan dengan lidahnya. Dadaku bergerak kembang kempis dengan cepat, detak jantungku juga meningkat, pertanda nafsuku mulai naik. Tanganku menyusup di balik cdnya, kemudian mengelus, meremas dan mengocoknya dengan lembut. Pantatnya dinaikkan dan dengan sekali tarikan, maka cdnya sudah terlepas. Kini dia sudah dalam keadaan polos tanpa selembar benang. Bibirnya mengarah ke leherku, mengecup, menjilatinya kemudian menggigit daun telingaku. Napasnya dihembuskannya ke dalam lubang telingaku. Kini dia mulai menjilati pentilku. Aku semakin terbuai. Kugigit bibir bawahku untuk menahan rangsangan ini. Kupegang pinggangnya erat-erat.
Tangannya kemudian bergerak membuka cdku dan melemparkannya begitu saja. Jembutku tidaklah lebat dan kupotong pendek. Sementara ibu jarinya mengusap dan membuka bibirmemekku, maka jari tengahnya masuk sekitar satu ruas ke dalam lubang memekku . Diuusap dan ditekannya bagian depan dinding memekku dan jarinya sudah menemukan sebuah tonjolan daging seperti kacang. Setiapkali dia memberikan tekanan dan kemudian mengusapnya aku mendesis,
“Huuhh.. Aaauhh.. Engngnggnghhk”. Ia melepaskan tangannya dari selangkanganku.
Tanganku kembali diarahkan ke kontolnya, bibirku terus menyusuri perutnya, semakin ke bawah. Aku memandang sebentar kepala kontolnya yang lebih besar dari batangnya dan kemudian kukecup. Belum kukulum, hanya mengecup dan menggesekkan hidungku pada batang kontolnya dan dua buah bola yang menggantung di bawahnya. Dia hanya menahan napas setiap aku mengecupnya.
Aku kembali bergerak ke atas, tanganku masih memegang dan mengusap kontolnya yang telah berdiri tegak. Dia menggulingkan badannya sehingga berada di atasku. Kembali kami berciuman. toketku diremas dan pentilnya dipilin dengan jarinya sehingga aku mendesis perlahan dengan suara di dalam hidungnya. “SShh.. Ssshh.. Ngghh..” Perlahan lahan dia menurunkan pantatnya sambil memutar-mutarkannya. Kepala kontolnya kupegang, ,kemudian kugesek-gesekkan di mulut memekku. Terasa basah banget.
Aku mengarahkan kontolnya untuk masuk ke dalam memekku. Ketika sudah menyentuh lubang memekku, dia menekan pantatnya perlahan. tapi belum bisa masuk. Aku merenggangkan kedua pahaku dan pantat kuangkat sedikit. Kepala kontolnya sudah mulai menyusup di bibir memekku. Digesek-gesekkannya di bibir luarnya sampai terasa keras sekali dan ditekan lagi. Aku merintih dan memohon agar dia segera memasukkannya sampai amblas.
“Ayolah bang tekan.. Dorong sekarang. Ayo”. Dia mencoba untuk memasukkannya lagi, masih dengan bantuan tangannya, dan Blleessh.
setengah batang kontolnya sudah tertelan dalam memekku.
“Ouhh.. bang,” desahku setengah berteriak. Dia bergerak naik turun. Kadang gerakan pantatnya dibuat naik turun dan memutar sambil menunggu posisi dan waktu yang tepat. Aku mengimbangi dengan gerakan memutar pada pinggulku. Ketika dirasakan gerakannya sudah lancar, maka dipercepat gerakannya. aku menggeleng dan menahan pantatnya, kemudian
mengatur gerakan pantatnya dalam tempo sangat pelan. Untuk meningkatkan kenikmatan maka meskipun pelan namun setiap gerakan pantatnya selalu penuh dan bertenaga. Akibatnya maka keringatpun mulai menitik di pori-porinya.
“Bang. Ouhh.. Nikmat.. Ooouuhh. Abang memang betul-betul perkasa” desisku sambil menciumi lehernya.
Kini kedua kaki kurapatkan dan dijepit dengan kedua kakinya. Kontolnya hampir-hampir tidak bisa bergerak dalam posisi ini. Tidak ada kontraksi otot memekku namun dia merasa memekku sangat sempit menjepit kontolnya. Dia menggulingkan badan lagi sampai aku menindihnya. Kakiku keluar dari jepitan kakinya dan kembali aku yang menjepit pahanya. Dalam posisi ini gerakan naik turunku menjadi bebas.
Kembali dia dalam posisi pasif, hanya mengimbangi dengan gerakan melawan gerakan pinggul dan pantatku. Tanganku menekan dadanya. Dicium dan diremasnya toketku yang menggantung. Kepalaku terangkat dan tangannya menarik rambutku kebelakang sehingga kepalaku semakin terangkat. Setelah dia menjilat dan mengecup leherku, maka kepalaku turun kembali dan bibirku mencari-cari bibirnya. Dia menyambut mulutku dengan satu ciuman yang dalam dan lama.
Aku mengatur gerakanku dengan tempo pelan namun sangat intens. Pantat kuturunkan sampai menekan pahanya sehingga kontolnya terbenam dalam-dalam sampai kurasakan menyentuh dinding rahimku. Ketika kontolnya menyentuh rahimku, aku semakin menekan pantatku sehingga tubuh kamipun semakin merapat. Aku menegakkan tubuh sehingga dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkangannya.
Aku kemudian menggerakkan pantatku maju mundur sambil menekan kebawah sehingga kontolnya tertelan dan bergerak ke arah perutnya. Semakin lama-semakin cepat aku mengerakkan pantatku.
“Ouhh.. Ssshh.. Akhh!” Desisankupun semakin sering.
Aku dah hampir nyampe rasanya. Kontolnya dikeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot antara biji peler dan anusnya seolah-olah menahan kencing. Aku kembali merebahkan tubuhku ke atas tubuhnya, mataku berkejap-kejap dan bola mataku memutih.
Gigiku menggigit bibir bawahku kuat-kuat. Akupun merasa tak tahan lagi dan,
“Bang .. Sekarang say.. Hhhuuaahh!” aku memekik kecil.
Pantatku menekan kuat sekali di atas pahanya. Dinding memekku berdenyut kuat menghisap kontolnya. Dia menahan tekanan pantatku dengan menaikkan pinggulnya. Bibirku menciuminya dengan pagutan-pagutan ganas dan diakhiri dengan gigitan pada dadanya. Dia memeluk tubuhku erat-erat dan ditekannya kepalaku di dadanya. Napasku yang bergemuruh kemudian disusul napas putus-putus dan setelah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. aku dah nyampe. Denyutan demi denyutan dari memekku kemudian melemah. Pejunya yang muncrat bebrarengan dengan klimaxku masuk dalam memekku sebagian tertumpah keluar lagi di atas pahanya. Aku berguling kesampingnya sambil tangan dan mukaku tetap berada di lehernya. Dia memberikan kecupan ringan pada bibirku, dan usapan pada pipiku.
“Terima kasih bang. Abang sungguh luar biasa. Perkasa dan romantis”. Kami masih berpelukan sampai keringat kami mengering.
Setelah mandi dan hendak mengenakan pakaian, aku menahan tangannya yang sudah memegang celana dalam.
“Abang tidur disini saja malam ini. Inez.. masih..”, aku tersipu-sipu dan tidak melanjutkan perkataanku.
Malam itu kami tidur dengan telanjang dan berpelukan ditutup selimut ditemani dengan suara rintikan hujan.
Aku tidak tahu sudah tidur berapa lama ketika kurasakan sebuah lengan melingkar di pinggangku. Aku membuka mata mengambil arloji di atas kepalaku dan melihat sebentar.
“Hmm.. Baru jam satu, tidur lagi yuk!” kataku sambil memejamkan mata dan tangannya memelukku kembali.
Diciumnya ketiakku dan digelitikin pinggangku. Aku menguap dan meregangkan badan.
“Ooahh, abang emang..!” Tangannya menangkap tanganku.
Didaratkan sebuah ciuman pada bibirku. Aku mengelak dan berdiri berjalan ke arah kulkas di dalam kamarku. Mengambil air putih, meminum dan mengangsurkannya kepadanya. Dia duduk, menyambut dan menghabiskan sisa air dalam gelas tadi. Aku masih berdiri dalam keadaan telanjang. Dia mengamat-amati tubuhku, “kamu sexy sekali nes kalo bugil gitu”.
“semua prempuan juga sexy kalo telbul bang”. Aku duduk dipinggir ranjang, dia bangun dan memelukku.
Bibirnya mendarat di bibirku. Kali ini ia menciumiku dengan ganasnya. Akupun membalas dengan tak kalah ganasnya. Dia meremas toketku dengan keras. Ia mendorongku dan beberapa saat kemudian kami sudah bergulingan di atas ranjang besar yang empuk. Dia menindih dan menjelajahi sekujur tubuhku. Aku menggeliat-geliat hebat dan mengerang. Dari dada, lidahnya pindah ke samping menyusuri pinggul dan pinggangku, ke arah perut dan pahaku. Aku meronta hebat penuh kenikmatan sewaktu tangannya memainkan pentilku. Tangannya ditempelkan di bibir memekku.
“Baaang.. nikmat bangetz!” pekikku.
Bibirku naik ke leherku lagi dan menjilatinya. Elusan tangannya pada pinggang membuat aku ia meronta kegelian. Dia menghentikan elusannya dan tangannya meremas lembut toketku dari pangkal kemudian ke arah pentil. Dimainkan jemarinya dari bagian bawah, melingkari gundukannya dengan usapan ringan kemudian menuju ke arah pentilku. Sampai batas pentil sebelum menyentuhnya, dia menghentikannya dan kembali mulai lagi dari bagian bawah.
Dia menggantikan jari dengan bibirnya, tetap dengan cara yang sama disusuri toketku tanpa berusaha mengenai pentilku. Kini aku bergerak tidak karuan. Semakin bergerak semakin bergoyang toketku dan membuat jilatannya makin ganas mengitari gundukan mulus itu. Setelah sebuah gigitan dia berikan di belahan toketku, bibirnya diarahkan ke pentilku, tapi dijilatnya dulu daerah sekitarnya yang berwarna merah sehingga membikin aku penasaran dan gemas.
“Bang.. Jangan dimaenkan gitu dong.. Isep cepetan yang,” pintaku.
Dia masih ingin mempermainkan gairahku dengan sekali jilatan halus di pentilku yang makin mengeras itu. Aku mendorong toketku ke mulutnya, sehingga pentilnya langsung masuk, dan mulailah dia kulum, digigit kecil serta dijilat bergantian. Tangannya berpindah dari pinggang ke memekku yang kini menjadi basah.
Jari tengah kirinya dimasukkan ke dalam memekku dan tidak lama sudah menekan apa yang dicarinya. Lumatan bibirnya di pentilku makin ganas. Aku berusaha mengulingkan badannya tetapi ditahannya.
“Aaagh..”, aku memekik-mekik.
Diciuminya lagi bibir dan leherku. Kontolnya makin membesar dan mengganjal di atas perutku. Diangkatnya pantatnya sedikit dan akupun mengerti apa yang harus kulakukan. Kukocok kontolnya sampai keras sekali dan kukangkangkan pahaku lebar-lebar. Diarahkannya kontolnya ke memekku dan
“Masukin bang…Cepaat!,” pintaku sambil semakin melebarkan pahaku.
Didorongnya kontolnya memasuki memekku, digerakkannya kontolnya pelan-pelan dan semakin lama semakin cepat. Memekku makin lembab, namun tidak sampai becek. Akulangsung mengerang hebat merasakan hunjaman kontolnya yang keras dan bertubi-tubi. Tanganku mencengkeram pinggulnya. Gerakan maju-mundurnya kuimbangi dengan memutar-mutarkan
pinggulku, semakin lama gerakan kami semakin cepat. Aku semakin sering memekik dan mengerang. Tanganku kadang memukul-mukul punggungnya. Kepalaku mendongak ketika dia menarik rambutku dengan kasar dan kemudian dikecupnya leherku dan digigitnya bahuku.
Setelah beberapa lama aku minta untuk di atas. Dengan cepat kami berguling. Tak berapa lama kemudian kontolnya sudah terbenam di liang memekku. aku menaikturunkan pantatku dengan posisi jongkok. Aku seperti penunggang kuda yang sedang memacu kudanya dalam lembah kenikmatan mendaki menuju puncak. Tubuhku naik turun dengan cepat dan dia mengimbangi dengan putaran pinggulnya, sementara toketku yang tegak menantang diremas-remas dengan tangannya. Gerakan kami makin cepat, eranganku makin hebat. Dia duduk dan memeluk pinggangku. Kami berciuman dalam posisi aku duduk berhadapan di pangkuannya. Dia bebas mengeksplorasi tubuhku dengan tangan dan bibirnya.
“Aaagghh.. bang..,” teriakku.
Dia membalikkan tubuhku kebawah dan langsung digenjot dengan tempo tinggi dan menghentak-hentak. Nafas kami semakin memburu. Dia mengganti pola gerakan. Dia cabut kontolnya trus dimasukkan kembali setengahnya. Demikianlah dia lakukan berulang-ulang sampai beberapa hitungan dan kemudian dihempaskannya pantatnya dalam-dalam. Aku setengah terpejam sambil mulutku tidak henti-hentinya mengeluarkan desahan seperti orang yang kepedasan. Pinggulku tidak berhenti bergoyang dan berputar semakin menambah kenikmatan. Lubang memekku yang memang sempit ditambah dengan gerakan memutar dari pinggulku membuat dia semakin bernafsu.
Ketika dihunjamkannya seluruh kontolnya ke dalam memekku, aku pun menjerit tertahan dan wajahku mendongak. Dia menurunkan tempo dengan membiarkan kontolnya tertanam di dalam memekku tanpa menggerakkannya. Dia mencoba memainkan otot kontolnya. Terasa kontolnya mendesak dinding memekku dan sedetik kemudian ketika dia melepaskan kontraksinya, kurasakan memekku meremas kontolnya. Demikian saling berganti-ganti. Permainan kami sudah berlangsung beberapa saat. Kedua kakiku diangkat dan ditumpangkan di pundaknya. Dengan setengah berdiri di atas lutut dia menggenjotku. Kakiku diusap dan diciumnya lipatan lututku. Aku mengerang dan merintih-rintih. Dia memberi isyarat kepadanya untuk menutup permainan ini. Akupun mengangguk.
Kamipun berpelukan dan bergerak liar tanpa menghiraukan keringat kami yang bercucuran. Gerakan demi gerakan, pekikan demi pekikan telah kami lalui. Dia semakin cepat menggerakkan pantatnya. Aku menjambak rambutnya dan membenamkan kepalaku ke dadanya, betisku segera menjepit erat pahanya. Badanku menggelepar-gelepar, kepalaku menggeleng ke kiri dan ke kanan, tanganku semakin kuat menjambak rambutnya dan menekan kepalanya lebih keras lagi. Dia pun semakin agresif memberikan kenikmatan kepada aku yang tidak henti-hentinya menggelinjang sambil mengerang.
“Aaahh.. Ssshh.. Ssshh” Gerakan tubuhku semakin liar.
“Ouoohh nikmatnyaa.. Inez ingin segera sampai..” Dia juga merasa ada sesuatu yang mendesak-desak di dalam kontolnya ingin keluar.
“Ouuwww..!” Dia mengangkat pantatnya, berhenti sejenak mengencangkan ototnya dan segera menghunjamkan kontolnya keras-keras ke dalam memekku.
Tubuhku mengejang dan jepitan kaki kuperketat, pinggulku naik menjambut kontolnya. Sejenak kemudian memancarlah pejunya di dalam memekku, diiringi oleh jeritan tertahan dari mulut kami berdua.
“Awww.. Aduuh.. Hggkk” Kami pun terkulai lemas dan tidak berapa lama sudah tidak ada suara apapun di dalam kamar. Tangannya memeluk erat tubuhku dengan mesra. lemes banget badanku setelah melalui percumbuan yang sangat panjang, tapi nikmatnya juga bangetz.


Posted By : Bandar Casino Terpercaya



Saturday, December 19, 2015

Bandar Bola - Cerita Sex: Warung Remang

Bandar Bola - Cerita Sex: Warung Remang

Bandar Bola - Venombet.com - Nih cerita gue……waktu itu gue kemalaman disebuah jalan didaerah Jawa Timur, gue baru pulang dari Lamongan dan waktu gue kemalaman dijalan itu ada warung pinggir jalan (warungnya agak kecil, gue nggak mau kasih tahu, soalnya cuma buat gue sendiri, elu-elu cuma boleh numpang ngaceng aja).

Agen Sbobet - Akhirnya gue putusin buat mampir diwarung itu buat minum kopi, waktu itu sekitar jam 7 malam, dan ada 3 orang laki-laki didalam warung itu, semuanya sedang makan. Sedangkan pemilik warung seorang wanita yang kira-kira umurnya 40 tahunan, eh ada ceweknya manis banget, umurnya belakangan gue tahu, 18 tahun. 

Tapi tuh cewek bodinya oke banget, do’i pake Bandar Bola Terbaik rok warna merah tua dan kaos putih. Roknya kekecilan sehingga tuh pantat mancung banget, toketnya apalagi….didadanya kebayang bh warna hitam, badan gue jadi panas banget. Belakangan gue denger nyokapnya atau apalah manggil do’i dengan sebutan Ati.
Diem-diem gue mergokin do’i ngelirik ke gue terus, badan gue makin panas dah. Sementara laki-laki lainnya pada godain pemilik warung, setelah gue perhatiin emang boljug, biar udah stw tapi bodinya padat banget, apalagi pakai kebaya ketat begitu, toketnya gede banget, pokonya gede deh, pantatnya juga bahenol, tapi gue lebih nafsu sama anaknya (gue nggak tau anak atau bukan). Gue sih duduk diem2 aja sambil ngopi.
“Kuehnya mas…..” Wanita yang belakangan gue tau namanya Mina nawarin gue kueh sambil tersenyum genit. Sialan gue jadi perhatian orang2 diwarung itu.
“Sombong si Mina, mentang-mentang ada yang muda” Tiba-tiba salah seorang dari laki-laki disana nyeletuk.
Si Mina monyongin mulutnya kearah laki-laki itu. Gue mesem-mesem aja.
“Payah dah…..udah kita jalan” Kata laki-laki satunya lagi sambil membayar makanannya kepada Ati. Setelah itu mereka pergi semua, tinggal gue bertiga. Asyiiikkkk……
“Udah lama buka warungnya bu?” Gue mulai ngerapal.
Si Ibu yg namanya Mina tersenyum manis.
“Sudah 6 bulan mas……lumayan banyak langganan” Jawabnya.
“Tapi sekarang kok sepi sih bu?”
“Ah jangan panggil Ibu ah…jadi kedengarannya tua banget”
“Habis?”
“Panggil mbak aja ya…..dan ini keponakan saya, namanya Ati” Gue melirik ke Ati.
Ati tersenyum manis banget kearah Gue.
“Sekalian tempat tinggal?” Tanya gue lagi.
“Iya….gini hari memang sudah agak sepi, biasanya sore2 baru ramai” Jawab Ati.
Sementara mbak Mina duduk dibangku panjang disamping gue.
“Suaminya kemana?” Gue mulai mancing.
“Bude udah janda mas, janda kembang” Celetuk Ati sambil cekikikan.
Wanita itu melotot.
“Husss!!!” Sergah mbak Mina.
“Emang kembang sih……” Gue pancing lagi.
“Ah nggak kok….si Ati lebih cantik”
“Iya….dua-duanya kembang deh……bikin hati nggak keruan” Jawab gue.
mbak Mina cekikikan.
“Genit ah….” Sergahnya.
Ati mengedipkan mata kearah gue. Gila juga nih, kok kayaknya ada kong kali kong?
“Kok bilang gitu aja dikatain genit?”
“Habis mas memang kelihatannya genit” Kata si Ati.
Gue senyum-senyum aja, terus gue sodorin cangkir kopi yang udah kosong ke Ati.
Cewek itu mengambilnya padahal gue tangan gue belon lepas dari cangkir, kadung aja gue remes tangannya.
“Geniit aahh….” Ati berseru tertahan.
“Kok?”
“Habis remes-remes tangan segala” Gue pikir Budenya marah, eh nggak taunya gue lihat die malah senyum-senyum.
“Masak kepegang aja dibilang genit?” protes gue.
“Mas memang genit sih” Celetuk mbak Mina.
Sementara si Ati kebelakang, mungkin nyuci atau apa, gue nggak tau deh. Gue keluarin rokok, tiba2 mbak Mina bangun terus menjulurkan tangannya kearah meja gue untuk mengambil piring bekas pisang goreng, waktu badannya membungkuk, toketnya persis menggantung didepan muka gue, gue makin kagum sama toket yang gede gitu, tapi kelihatannya masih keras banget.
Gue lihat di balik kebayanya do’i pakai bh putih, belahan toketnya bangus banget, kayaknya do’i berlama2 beresin meja gue, soalnya sekarang gue lihat do’i pura2 beresin toples2 dan sekarang keteknya yang ada dimuka gue, terus nggak sengaja atau sengaja toketnya kena tangan gue waktu gue mau ngisap rokok gue. Tanggung deh, apa yg terjadi terjadilah….gue gosok aja toketnya pakai punggung tangan gue, do’i bergetar sedikit.
“Nakal ya….” Bisiknya.
Gue makin berani, gue rejeng aja toket do’i. Memang bener masih sekel banget. Dan remasan gue bikin do’i gelinjang dikit.
“Sssshhhhh……” Do’i mendesis, matanya kayak orang stone.
Gue terusin remes, ekarang gue pakai dua tangan, dan do’i makin mendesis, tangannya mencengkram pinggir meja kencang. Gue pindahin tangan kanan gue kepantatnya, gue remes2 pantatnya yang besar. Do’i meliuk2kan pantatnya kayak mau menghindar, tapi cengkraman gue lebih cepat.
“Aduh nakal sekali tangannya…….aduh gila” Do’i kaget waktu mulutnya gue sosor, mulutnya terasa panas, lidah gue masuk kedalam mulutnya, do’i akhirnya mengeluarkan lidahnya juga, terus gue kenyot lidahnya, gantian, napas do’i memburu hebat, kontol gue udah ngaceng berat sampai sakit.
“Udah ah…..didalam saja” Tiba2 do’i meronta, terus membenahi kebayanya, terus masuk kedalam, gue baru sadar dari tadi Ati lagi berdiri didepan ambang pintung yang memisahkan warungnya dengan bagian rumah tinggal.
Cewek itu mesem-mesem, yang bikin gue kaget, toket do’i diremes sama mbak Mia waktu mbak Mia masuk kedalam. Gue segera bangun terus berjalan mengikuti wanita itu, pas sampai didepan Ati tangan gue meremas bagian bawah perutnya.
“Aawww……jahat sih” Ati menjerit manja.
Gue lihat mbak Mina masuk kesalah satu kamar yang pakai pintu warna hijau dan kuning. Gue segera ikut masuk.
“Mas mau sama Ati?” Tanya mbak Mia.
Gue mengangguk.
“Berapa?” Tanya gue. Mbak Mina senyum genit.
“200 ribu” Jawab wanita itu. Mahal banget???? Tapi gue punya ide lain.
“Sama mbka juga ya” Tawar gue. Wanita itu cekikikan.
“Masak udah tua begini disuruh gituan?” Katanya, gue mesem2 aja.
“Tapi kalo memang mau nggak apa2 deh, sama saya gratis aja, asal sama2 puas” Terus mbak Mina memanggil Ati, gue nggak mau tunggu Ati yang lagi tutup warung, gue langsung tomplok aja wanita bahenol itu.
Mbak Mia cekikikan waktu mulut gue menjelajahi seluruh wajahnya, sementara tangan gue ngegerayangin seluruh tubuhnya.
“Tolooong Ati…ada yang buas” Teriak wanita itu sambil menggeliat2kan badannya berusaha menghindar dari remasan tangan gue.
Tangan kanan gue mengangkat sarungnya sehingga pahanya yang mulus putih itu terlihat, terus gue rogoh kedalam sarung yang sudah tersingkap itu, mulut do’i gue lumat, lidah kami membelit2 nggak keruan, ciuman do’i hebat banget. Tangan gue udah ketemu sama gundukan daging ditengah2 selangkangan, segera gue masukin jari2 gue kedalam memeknya, agak basah sedikit dan panas.
“Aduh enaak Ati….cepat Atiiiii” Do’i mendesis keras.
Gue tusuk2 terus memeknya dengan jari tengah dan telunjuk gue, kadang2 gue pijit2 itilnya yang gede. Gue bisa merasakan bibir memek do’i yang sudah menggelambir, tapi gue jadi makin nafsu. Tangan gue bergegas membuka seluruh kebayanya, sehingga sekarang Do’i cuma pakai BH putih dan cd coklat muda. Bulu ketek do’i lebat banget, gue langsung ciumin keteknya yang berbau harum, do’i kegelian sambil menjerit2, gue takut juga tetangga bisa tau. Tapi do’i bilang jarak rumah antar tetangga sekitar 300 meteran. Aman deh.
Nggak lama kemudian Ati muncul, langsung gue tarik dan gue lumat mulutnya juga, sementara mbak Mina kayak kesetanan membuka pakaian gue. Cd gue ditarik keras, sehingga kontol gue yang udah ngaceng banget mencuat keluar. Langsung kontol gue dikocok2, gue lihat mbak Mia menjulurkan lidahnya dan menjilati lendir bening yang keluar dari ujung kontol gue. Biji peler gue dikenyot sama do’i dengan keras, gue merasa enak banget. Gue lumat mulut si Ati, tangan si Ati memijit2 puting tetek gue, aduh geli campur nikmat.
Toket Ati dan mbak Mina gue remas bergantian, terus mbak Mia membuka bhnya sehinngga toketnya yang gede banget kayak loncat keluar dengan pentilnya yang super besar berwarna merah kehitaman. Si Ati bangun melepaskan pakainannya, sementara gue sodok kontol gue kedalam mulut mbak Mia. Wanita itu terlentang menerima sodokan kontol gue, mulutnya langsung mengikuti irama tusukan gue, kontol gue dikenyot abis, bulu kuduk gue merinding semua, sedotan do’i betul2 nggak ada duanya.
Gue pompa terus kontol gue didalam mulutnya. Tiba2 gue menjerit keras, badan gua kejang semua, mbak Ati menekan pantat gue sehingga kontol gue masuk 3/4 kedalam mulutnya, lidah do’i membelit2 kepala kontol gua, gua langsung semprot semua air mani gua kedalam mulutnya. Do’i kenyot terus kontol gua sampai gue gemetaran. Gue nggak tahan, gue jatuhin kepala gue keselangkangannya, yang langsung kepala gue dijepit sama pahanya, pinggulnya bergerak2 menggosok2kan memeknya kemuka gue.
Gue porotin cdnya, sekarang gue bisa mencium bau memek doi yang enak banget, agak2 berbau pesing, tapi gue nggak perduli, gue kenyot memeknya yang berjembut lebat banget, lidah gue menguak bibir memeknya yang lebar, gue sedot habis itilnya, do’i menjerit2, tapi gue nggak perduli, nggak lama kemudian si Ati minta dijilatin juga, langsung deh gue pindah kememeknya si Ati. Memek Ati kalah enak dibanding memek mbak Mia, soalnya lubang memeknya masih kecil, sehingga lidah gue enggak bisa masuk semua, itilnya juga kecil, kalo mbak Mia punya gede banget, lagian lobangnya udah lebar, sehingga gue bisa puas merasakan lendirnya.
Si Ati berjongkok diatas muka gue, sementara mbak Mia mulai menuntun kontol gue kelubang memeknya. Blesss…..enak juga sih, gue heran juga biar lobang memeknya udah gede tapi kok kontol gue kayak dipijit2 didalam. Kontol gue belon ngaceng banget, tapi lumayan juga waktu didalam memeknya mbak Mia, pelan2 mulai joss lagi. Mbak Mia mengerang2 sambil memandang kegiatan gue menjilati memeknya Ati, sekalian lobang pantatnya juga gue kobel2 deh. Si Ati menjerit2 keenakan, do’i betul2 menikmati jilatan gue, pinggulnya meliuk2, kadang2 itilnya digosok2 kehidung gue, gue sih oke2 aja deh, lagian baunya juga enak sih.
“Mas….mas…..aduh Mas…….aduh enak nih…..aaaa…a.aa.aa” Mbak Mia mengenjot kayak orang gila, sanggulnya lepas, sehingga rambutnya tergerai bebas, mulutnya monyong mendesis2, terus gue merasa memeknya diteken habis, sampe2 gue pinggang gue ngilu diteken gitu.
Tangan mbak Mia menarik2 pentil tete gue, gue kegelian. tapi do’i terus mengenjot sampai tiba2 matanya berbalik putih, terus enjotannya diam, pinggulnya diulek2, do’i menyusupkan kepalanya ketoket gue, terus pentil toket gue disedot2, geli banget, bulu gue pada merinding, pinggul mbak Mia masih kadang2 tersentak, kontol gue masih terbenam dalam.
“Gantian mbak….” Celetuk si Ati.
Mbak Mina bangun membiarkan Ati yang duduk diatas badan gue, terus kontol gue yang masih tegang dituntun ke memeknya, bless….enak bener! Memek Ati masih peret banget, gue jadi semangat mengikuti enjotan cewek itu. Sementara Mbak Mina ngisepin pentil toket gua, gue sampe kegelian, tangan gue masuk kelobang memeknya, gue kobok2, basah banget. Terus ngak lama kemudian gue colok lobang pantatnya, Mbak Mina tersenyum genit sambil memandang gue, pinggulnya diayun2, sehingga telunjuk gue keluar masuk lobang pantatnya. Asik bener….. “Enak….” Desah Mbak Mina, si Ati juga mendesis2, nggak lama gue merasa mau meledak keenakan.
“Mau keluarrrr…..” Gue teriak.
Sontak si Ati bangun terus kontol gue disosor masuk kedalam mulutnya. Seketika itu juga air mani gue meledak banyak, menyemprot2 hebat, si Ati tersentak2 kepalanya waktu gue ewein mulutnya, mbak Mina nggak mau kalah, dijilat2 air mani yang keluar dari sela2 mulut Ati. Gue merasa puas bener, terus mbak Mina nuntun gua ke kamar mandi, sampai disono gue masih dikerjain juga, tapi kali ini gue sodok aja lobang pantatnya, buset cing….rasanya heboh!!!

Posted By : Bandar Judi Bola Online


Thursday, December 17, 2015

Bandar Bola - Cerita Sex: Nita Tetangga Baru

Bandar Bola -  Cerita Sex: Nita Tetangga Baru


Bandar Bola - Venombet.com - Malam semakin larut jam menujukan pukul 23.30. mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan buah dadanya yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas buah dada tersebut.tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan tetangga idolaku juga gak ada..

Agen Casino021 - Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..

Matahari telah terbit,aku terbangun oleh Bandar Judi Bola gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tempat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oooo ternyata teman mbak Anun..
Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang
“ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun.
“iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .”
“ada apa mbak?”kataku
“ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..
”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku,
“ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya,
“kapan, hari ini?”kataku..
”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.
” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..
”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya
” ok mbak..”kataku sambil berlalu.
Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.
Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.
”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..saja gak papakan..?”katanya
“gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..
terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..
” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..
”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku
“punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..
dan kini dia hanya pakai BH..
”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin
“ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang masih padat dan kencang..
”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..
”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..
”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
“mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia
”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..
kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang
” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .
”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..
”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…
dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…
” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskan seluruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..
”boleh aku ikutan” katanya
” gabung aja ta..”kata mbak anun..
” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..
”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..
dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dan kujilat memek itu…
“oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..
”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …
” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..
aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan
“ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..”sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.
” Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..
dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam
“ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..
”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama
” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya
” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…
” he eh mba” sodokanku kupercepat
“ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu
” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.
” di keluarin dimana mbak..?”
“Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..
dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..
” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulutnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..
Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga.

Posted By : Bandar Bola Terbaik 

 

Wednesday, December 16, 2015

Bandar Bola - Cerita Sex: Winda pingin bingiiid om..

Bandar Bola - Cerita Sex: Winda pingin bingiiid om..


Bandar Bola - Venombet.com - Bulan Januari Tahun 1992,aku ikut mengajar di sebuah SMA Swasta di daerah Kuningan. Umurku waktu itu 25 tahun,karena tempat tinggalku jauh dari rumah. Maka aku ikut dirumah teman kakaku, tiap bulan aku membantunya apapun yg bisa saya lakukan,juga dengan memberi tambahan untuk belanja,anggap saja aku ngontrak.

Agen Casino021 - Temanku namanya Johana namun lebih sering di panggil pak Jon,orangnya pendiam,baik wajahnya cukup lumayan, lahir dari keluarga berada sehingga wajar jika pada saat itu, ketika guru belum pada punya mobil bahkan motor saja jarang, pak Jon sudah punya motor dan mobil. Istrinya cantik dan putih.

Jon punya seorang anak perempuan kelas 1 SMP , Bandar Judi Bola namanya Winda,wajahnya cantik mengikuti kedua orang tuanya,tubuhnya padat berisi dan kulitnya putih mulus,tubuhnya agak sedang mengikuti ibunya yang tinggi besar,anaknya ramah dan rajin. Termasuk anak yg cerdas,pekerjaanya sehari-hari mengutak atik komputer.
Entah setan apa yang merasukiku,kadang aku berfikiran buruk kalau melihat Winda mengenakan pakaian rumah yang pendek dan santai,kadang dengan celana pendek dan kaos singletnya ia ngobrol denganku,seolah sengaja mengundang pikira-pikiran kotorku untuk menatap lekukan-lekukan tubuhnya yang masih baru tumbuh dan ranum.
Sehingga pada suatu hari Winda pulang sekolah,bapak ibunya masih ngajar,sedang aku kebetulan 2 hari kosong tidak mengajar,aku tak bisa menahan diri lagi,ketika terdengar suara air di kamar mandi,aku membuka atap kamar dan naik ke para-para untuk mengintipnya mandi. Setelah lama mencari,dari sebuah lubang akhirnya kutemukan pemandangan yang membuatku amat tertegun.
Nampak winda membuka bajunya,kulit tubuhnya yg putih sangat mulus,membuat dadku berdebar2,dadanya yg masih belum terjamah,nampak begitu padat dibalut bhnya,perutnya datar agak besar sesuai ukuran tubuhnya yg sedang,sementara disela pahanya nampak gundukan yg cukup besar tertutup celana dalam putih.
Aku semakin tak keruan,apallagi setelah Winda membuka bhnya,nampaklah sepasang payudara yg amat padat dengan puting kehitaman yg masih namapk asli dan terjaga. Jantungku semakin gemuruh,sementara darahku mengelegak menahan berahi,nafasku memburu tertahan. Winda kemudian membuka celana dalamnya,mataku makin melotot melihat kemaluanya yg menggunduk dan sedikit berbulu halus,pahanya cukup besar untuk seorang anak,putih dan mulus.
Aku tahu,kalau nafsuku tak terpuaskan,maka tak akan bisa tidur. Maka aku beringsut,turun dan mencari Handbody,lalu terburu-buru naik lagi takut ketinggalan pertunjukan.
Sesampai dilobang atap,nampak Winda sedang mengelus elus buah dadanya sambil menatap kaca,kadang matanya merem,mungkin dia berhayal sesuatu atau mungkin juga sekedar mencuci payudaranya,tapi bagiku hal itu semakin merangsang birahiku,apalagi ketika pelan2 dia mengusap2 kemaluannya,lalu pahanya dibuka lebar sambil duduk dipinggiran bak mandi,aku semakin menggigil,nafasku memburu seperti kuda habis berlari,nampak lubang kemaluanya memerah,dengan kelentitnya yg merah kecoklatan.
Tiba-tiba dia mengeluarkan sesuatu dari gundukan handuknya,dan astaga….aku kaget setengah mati,rupanya Winda membawa buku porno,ia nampak terpesona dengan gambar2 kemaluan laki2 yg sedang melakukan persetubuhan dengan bernbagai gaya.
Jarinya kemudian naik turun menggosok-gosok kelentitnya,kadang jarinya dimasukannya sedikit ke dalam kemaluannya,dikeluarkan lagi, mulutnya mulai mendesah-desah,
“ SSShhh…ooohhhh…ssshhh…ooohhh..” desahnya,nampak dia menikmati setiap rabaan yg dilakukan di kemaluanya.
Aku segera melumuri tangan kananku dengan Hanbody,dan kontol yg sudah demikan keras dan meneteskan cairan madi itu segera kukocok-kocok,nikmat sekali rasanya sambil menatap pemandangan indah dibawahku. Hayalanku semakin tinggi membayangkan bersetubuh denagn Winda.
Hingga suatu saat,seolah mengerti fikiranku,ia membalikan tubuhnya,kaki sebelah kanan diangkat dengan lutut bertumpu pada bak mandi,sedang kaki kiri masih berdiri lurus,kepalanya terdunduk kedepan sehingga pantatnya mencut kearahku…nampaklah pemandangan yg sangat indah dan tak pernah kuduga, pantatnya yg ranum dan padat mengarah kepadaku dengan lubang dubur yg kemerahan berkerut2,sementara dibawahnya kemaluannya nampak terbuka karena kakinya benar2 terkangkang.
Tangan kirinya memegang buku porno itu,dan nampaklah gambar pantat seorang perempuan yg sedang mendiduduki laki2 dengan kemaluan yg besar menacap didalam kemaluan perempuan itu. Rupanya Winda meniru adegan tadi sambil berkhayal.karena tangan kananya namapak muncul dari bawah perutnya,mmeraih kemalunya dan engosok2 kembali kelentitnya sambil tetap menungging.
Ia kembali merintih2
“ Oooohhh…ssshhh…enak sekali…winda pingin kontol ooohhh…” rintihnya berualang2.
Nampak belahan pantatnya menggaris membagi kedua pantatnya menjadi dua bergoyang2 kedepan kebelakang menciptakan kenikmatanya sendiri. Aku tak bisa menahan diri lagi,kepala kemaluanku terasa nikmat sekali,nafsuku sudah sampai puncaknya…dengan nafas memburu tertahan,kupercepat kocokanku,sambil memandang lubang dubur Winda yg kuncup mekar ketika dia nenggosok2 kelentitnya.
“ Ookhhh…ssshhh…win….ooohhh…” desisku meracau…” ennnak winhh….”
Aku merasa nikmat memandang dubur Winda,seolah2 aku berada disana dengan kontol menacap di dubur Winda.
Tiba2 winda memepercepat gerakannya,desahanya semakin cepat,pantatnya bergetar semakin cepat..hingga suatu saat,sambil matanya nanar memandang gambar itu,tubuhnya mengejang…
“” sssshhh…ooohhh…ennnhhaak banggeeethhh…..ooohhhh…”
rintihnya parau…lalu tubuhnya diam. Barusan Winda merasakan sesuatu yg sangat dahsyat telah menimpa dirinya,terutama daerah kemaluannya terasa sangat nikmat,dirinya seolah terbang,melayang dengan kenikmatan yg tak sanggup dilukiskan dengan kata2.
Aku tak menduga winda yg baik,pintar dan masih Kls 1 SMP telah melakukan mastrubasi dan telah mencapai orgasmenya,sehingga ketika tubuhnya melengkung2 sambil menjerit2..aku tak bisa menbendung kenikmatan di kepala kemaluanku…akupun mengejang dan menyemprotkan air mani ke dasar langit2 yg tepat berada diatas Winda,nikmatnya tak terkatakan.
‘ Winddhaaaa……oooooouuhhhhhhhhhhh….” Erangku panjang sementara kemaluanku berkedut kedut memberi rasa nikmat kesetiap ujung syarafku.
Nampak dibawah Winda,kembali mandi seperti tidak terjadi apa2. Ia bernyanyi2 kecil sambil menguyur seluruh tubuhnya. Melihat itu aku yakin,ini bukan pertama kali Winda lakukan.
Akupun segera kebawah dan keluar dari kamar,membersihkan kemaluanku lalu duduk di ruang tengah sambil menonton TV.
Tak lama kemudian, Winda keluar dari kamar mandi dengan bekain handuk,namun atasnya sudah mengenakan kaos.
“ Wah asyik bener nih yg mandi, ada apa nih lama banget mandinya !” tegurku sedikit menyindir.
“ Yeee…namanya juga mandi,ya harus bersih “ jawabnya mengemaskan,sekilas nampak semu merah diwajahnya. Lalu berlari ke kamar.
Selanjutnya,aku menjadi sering mengintip Winda mandi,bahkan sekarang ada bonus,karena aku juga dapat menikmati tubuh mulus istri sahabatku,Bak Tias. Maka aku semakin betah tinggal dirumah sahabatku. Walau ada rasa bersalah,namun itu membutakan hatiku.
Suatu malam,Jon harus menjemput istrinya yang sedang diklat di bandung,tentunya harus menginap satu atau 2 hari,karena ia menitipkan Winda kepadaku,aku menyanggupinya untuk menjaga Winda.
Seperti biasa kami nonton TV sehabis Winda belajar,lalu kami ngobrol yg ringan2 tentang temannya,pelajaran dll.
Setelah itu kami tidur,namun aku sulit memicingkan mata,sehingga aku keluar kamar,dan tiduran di depan TV dengan menggunakan kain sarung aku
Menonton TV sambil menanti kantuk.
Ketika kantuk mulai datang,aku tak sadar mulai memejamkan mata,dan TV masih menyala.
Tak lama kemudian,antara sadar dan tidak aku mendengar pintu kamar Winda dibuka,lalu tak lama terdengar suara air disiramkan di WC. Oh,Winda ke air fikirku. Tak lama kesdaranku mulai kembali walau tidak sepenuhnya,Winda nampak berjalan melewatiku,kemudian memperhatikanku,lalu memperhatikan TV yg menyala.
Lalu ia mendekati wajahku,memperhatikanku,sambil mengambil remote ia bicara kepadaku.
“ Om Di,TVnya Win matikan ya,gak ada yg nonton.”
“ Aku malas menjawab,dan tetap memejamkan mata. TV kemudian mati,Winda kembali ke kamarnya.
Namun tak lama kemudian aku mendengar kembali langkah Winda mendekatiku,memperhatikanku sejenak,kembali lagi ke kamar.
Aku kembali memejamkan mata karena terasa kantukku mulai berat. Tapi kembali aku mendengar suara langkah Winda mendekatiku,aku jadi penasaran,dan sedikit membuka mataku…nampak Winda duduk mengahdapiku dan menatap wajahku,ada ke kuatiran di wajahnya..
Lalu tanganya menyentuh tanganku,dan menggoyangkannya…
“ Oom…oom…” katanya,aku yg dilanda penasaran,membiarkanya dan pura2 tertidur,setelah 2 kali menyentuh dan membangunkanku,Winda terdiam beberapa saat.
Lalu tanpa diduga,tangan anak sahabatku yg masih kencur itu dengan bergetar menyentuh bagian tengah tubuhku yg terbungkus sarung. Sehingga tak ampun lagi…aku bergetar hebat menerima sentuhannya yg halus dan nampak sangat hati2 itu.
Melihatku nampak pulas,Winda semakin berani meremas2 kemaluanku…nafasnya mulai tak teratur,sementara badanya terasa menggigil dan sangat panas. Kelihatanya,ia amat terangsang tapi takut ketahuan,persis sama denganku setiap aku mengintipnya mandi.
Lalu disibakannya kain sarungku,sehingga bagian tengah tubuhku yg hanya bercelana dalam terpampang dihadapan Winda. Aku berdebar2 manati kejadian2 berikutnya yg akan menimpaku. Nampak Winda menarik nafas dalam2,nafasnya semakin memburu tertahan2,lalu dengan hati2 ia mulai menurunkan celanaku,aku pura2 mengigau sambil mengangkat pantatku mempermudahnya menurunkan celanaku,ia aga kaget dan ketika celakau tertarik kebawah,ia menarim tangannya,namun ketika aku kebali diam,nafasnya terdengar semakin cepat,tangannya kembali diulurkan dan aku merasa dengkulku lemas ketika tanganya menyentuh kepala kemaluanku,terasa bergetar hangat dan nikmat. Namun aku berusaha menahan diri…menanti tindakan winda selanjutnya.
Winda muali mengelus2 kemaluanku dengan nafas tertahan2,sehingga kemaluanku semakin besar dan keras…nampak Winda tak lagi mampu mengontrol dirinya,ia membuka celna dalamnya dan menggosok2 kemaluanya dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya mengocok2 kemaluanku tak beraturan,mungkin dia belum terbiasa atau gugup dengan apa yg diperbuatnya…lendir2 kemaluanku mulai berleleran ditangan anak SMP kencur itu…badanku menggigil menahan nafsu dan nikmat yg tiada taranya….
Hingga suatu ketika,aku merasakan hangat dikemaluanku,nikmatnya semakin menjadi2,terasa seperti hendak keluar air maniku…rupanya Winda memasukan kemaluanku kemulutnya..dan mulai menjilat2 kepalanya dengan hati2…semantara nafasnya kian memburu..desisannya terdengar halus ditelingaku…
“ Oooohhhh…sssshhhh…….ooohhhh…” katanya,ketika kubuka sedikit mataku, nampak Winda setengah telanjang baju atasnya sudah terbuka semua,Bhnya nampak dibuka keatas,sedang roknya tersingkap lebar dan celana dalamnya entah dimana, ia bersimpuh dipinggir tempatku tidur,sementara kepalanya terangguk2 mengulum kemaluanku,dan tangan kirinya mengocok2 vaginanya.
Ingin aku merengkuh kepalanya dan menekan2 kepala itu agar kemaluanku masuk mengisi tenggorokanya…oooohhh..nikmatnya.
Namun aku tetap pura2 tertidur,berusaha mengatur nafasku agar dikira benar2 tidur,walau sebenarnya badan ku gemetaran dan sangat terangsang…
Sedikit2 tagan kiri Winda meraih tangan kananku,lalu disodorkannya tanganku kekemaluanya dengan hati2.
Deg…jantungku seperti mau copot saat menyentuh kemaluan gadis kecil itu,terasa amat empuk ,lembut dan hangat,cairanya sudah basah kemana mana.
“ OOOOOHHHKK….” desahnya pelan tertahan2,lalu pantatnya mengeser2 menggesekan kemaluannya ditanganku sambil tetap mengulum2 kemaluanku.
Aku selalu memimpikan Winda akibat selalu mengintipnya,tapi hal ini tak pernah terfikir akan kualami,sehingga seolah mimpi jadi kenyataan. Aku tergontai2 dihentak2 pantat Winda yg terus menggosokan kemaluannya ditanganku.
Lalu dia menghentikan kulumannya,aku sedikit membuka mata,ternyata,Winda berjongkok diatas wajahku,paginanya diarahkan langsung kewajahku,dan dengan hati2 ditekannya pantanya sehingga vaginanya menyentuh mulut dan hidungku. Aroma Vagina Winda menyentuh hidungku,sehingga aku semakin tak kuasa menahan diriku. Ia mendesah2 diatasku dengan sangat hati2. Dengkulnya terlihat gemetaranmenyangga tubuhnya yg bergerak maju mundur diwajahku.
“ SSShhhhh….oooohhhhh….sssshhh..oooohhh..” desisnya berulang.
Setelah agak lama ia seperti itu,lalu pantatnya turun dan kemaluannya nampak diarahkan kepada kepala botak yg teracung diselangkanganku.
Aku semakin terkesiap dengan kelakuannya,nafsku semakin berat manahan nafsu. Lalu dengan nafas tertahan2,ia mulai menurunkan pantatnya.
“ Oohhh…oooommm.” Katanya lirih ketika mulut kemaluanya yg hangat mulai mnyentuh kepala kemaluanku.
Dengan hati2 lalu ditekannya pelahan2,aku merasakan kemaluanku tertekan kebawah dan terasa agak sepat sulit menmbus vagina Winda. Winda terlihat meringis,
“ Oohhh…perrrih…sssshhh…” tapi kembali ditekannya pantatnya sehingga kemaluanku msauk setengahnya,
“ Aku tak kuasa menahan diri lagi merasakan nikmat yg menyelimuti kemaluanku,hangatnya dinding2 vagina Winda terasa mencengkram kemaluanku kuat2 dan‘ keluarlah lenguhanku tertahan…
“ MMmmmmhhhhh……” Winda agak tersentak dan menghentikan tindakannya,lalu duduk disampingku dengan wajah harap2 cemas.
Tapi ketika melihatku tak bereaksi,ia kembali mengangkangkan pahanya diatasku dan memasukan kemaluanku yg sudah berdenyut2 tak keruan kedalam vaginanya semakin hati2,sementara cairanku dan cairan Winda yg membanjir telah menyelimuti kepala kemaluanku..
Maka untuk tekanannya sekarang ini,amblaslah kemaluanku dalam lubang vagina Winda,diringi eranganya yg tertahan itu.
“ Aa…aaa….uuuhhhhkkk…ssshhhh….” lalu ia tampak tersentak dan menghentikan gerakannya,nafasnya semakin memburu,badannya bergetar hebat,seolah dia telah menyelesaikan sebuah misi,ia bernafas lega dan terdengar ia menghirup nafasnya dalam2.
Winda telah merasakan sesuatu yg belum pernah dirasakanya,tubuhnya seperti terbang,melayang dan ia mersakan nikmat yg sangat hebat memenuhi kemaluannya diantara rasa pedih dan perih yg menyerangnya ketika seluruh kemaluannya ditembus kemaluan laki2.
Akupun seperti hilang akal,ketika seluruh kemaluan Winda menelan habis batang kemaluanku,aku Cuma menggigit bibir sambil mengempotkan pantatku,sebuah kenikmatan yg dahsyat meng uli uli kemaluanku akibat jepitan lembut dan hangat kemaluan Winda yg begitu ketat menjepit batang kemaluanku…
Dan aku semakin nikmat ketika Winda mulai menaik turunkan pantatnya diatasku,dengan pelan dan hati2 ia menghujam hujamkan kemaluanku menembus memeknya yg masih berbulu halus itu.
Terasa kemaluan Winda semakinbecek dan gerakanya semakin lama semakin lancar,kakinya semakin bergetar menahan bobot tubuhnya untuk tidak menekanku,mungkin kuatir membuatku bangun.
Rintihanya semakin cepat walau tetap ditahannya,buah dadanya yg keras dengan putting yg tercung, nampak terguncang2 seiring dengan gerak naik turun tubuhnya.
“ SSShhhh…..sssshhhh…oooookkkhhhh….sssshhhh….ssshhhhh..ommmhhh… ennhhaaakkkkk ooommmmhhhh…ssshhh…”
Andai aku gak pura2 tidur ingin rasanya mengulum dan meremas2 buah dada yg ranum itu.
Winda tampak semakinasik dan menikmati setiap hujaman2 kemalunku membus tubuhnya,hingga suatu ketika, pantatnya bergerak semakin cepat,dan tiba2 tubuhnya mengejang berkelejat2 diatasku,kedua lututnya luruh dikiri dan kanan tubuhku,berat pantatnya seutuhnya menimpa tubuhku,ia menekankan kemaluannya sekeras2nya sehingga seluruh kemaluanku tertancap seteguh2nya ke dalam lubang kemaluan Winda.
‘’ OOOggghhh…hhhheeeuuuuuu….kkhhhh…oooommhhhh….” jeritnya parau,lalu tubuhnya lemas namun tetap tertahan oleh kedua tanganya di kiri kanan bahuku.
Sudah sejak tadi aku menahan nafsuku,walau terasa maniku telah terkumpul di kepala kemaluanku namun aku tetap menahan diri,tapi ketika Winda mempercepat gerakanya,aku tak sanggup lagi bertahan,badanku menggigil,dan tanpa sadar aku menggeram sambil sedikit mengangkat pantatku keatas.
“ MMMMMMhhhhhhhhhh….” Badanku mengejang berbarengan dengan melengkungnya tubuh Winda diatasku,lalu kemaluanku menyemburkan cairan2 nikmat yg sangat banyak menyiram rahim gadis kecil itu,terasa ada kedutan2 yg teratur dari vagina Winda meremas2 kemaluanku ketika cairan sepermaku,terkuras habis oleh mulut Vagina yg kecil itu,hal itu memberi kenikmatan tambahan sebelum kemaluanku mengecil dan nafsuku menyurut.
Beberapa saat kemudian,setelah rasa nikmatnya mereda Winda mencabut vaginanya dari kemaluan sambil meringis,plok…keluarlah kontolku berlumuran airmani,sebagian sudah encer dan keluar dari vagina winda menetes klantai,Winda turun dari tubuhku,dan setelah menutup tubuhku,ia menciumku,lalu tertatih tatih pergi ke kamarnya.
Aku termenung,mengingat kejadian yg aneh,nikmat,dan membingungkan itu.
Sampai akhirnya besok paginya,Ketika aku bangun Winda sudah tampak siap mau berangkat sekolah,sedang sarapan dengan rambut basah .
Aku ke kamar mandi cuci muka dan gosok gigi,ketika keluar Winda yg nampak kikuk,berpamitan padaku.
“ Om Winda berangkat dulu ya. “ katanya mencium tanganku.
“ Ya sayang,hati2 dijalan “ balasku sambil tersenyum,wajah Winda nampak memerah mendengar sebutan “sayang” dariku yg tidak biasanya.
Lalu aku merengkuh pundaknya mengandengnya keluar,sambil jongkok aku kembali berbisik ditelinganya “ Om pengen kamu hati2,jangan ngelamun ya sayang,gih sono berangkat !“
Ia nampak senang dan menganguk,lalu berjalan keluar dan berbalik menengok lagi sambil tersenyum. Aku jadi blingsatan sendiri kaya anak kecil.
Sejak saat itu Winda menjadi kekasih kecilku,dan aku benar-benar menyayanginya.

Posted By : Bandar Bola Terbaik