Judi Bola - Cerita Sex: Hari Yang Menyenangkan
Judi Bola - Venombet.com - Cuaca yang panas membuat tubuh ini ingin
mandi setelah seharian mengajar home school di rumah Sasha.
Agen Sbobet - Badan
kembali segar setelah aku mandi dan selanjutnya bergegas untuk menikmati
sore itu dengan membaca majalah yang aku beli siang tadi. Ketika sedang
asyiknya membaca majalah, tiba-tiba telpon aku berbunyi,
tulalit…tulalit… aku angkat telpon,
“ Hello selamat sore Yudha ? “ Bandar Judi Bola Online
“Hello Foni, kamu lagi dimana ? udah di rumah ? “
“ Iya Yudha, aku sudah di rumah, baru selesai mandi, ada apa ? “
“ Aku mau ajak kamu makan malam sama Shasa, apa kamu bisa ? “
“ Baik Yudha aku siap-siap dulu kalau begitu “
“ Oke aku jemput 30 menit lagi “
“Hello Foni, kamu lagi dimana ? udah di rumah ? “
“ Iya Yudha, aku sudah di rumah, baru selesai mandi, ada apa ? “
“ Aku mau ajak kamu makan malam sama Shasa, apa kamu bisa ? “
“ Baik Yudha aku siap-siap dulu kalau begitu “
“ Oke aku jemput 30 menit lagi “
30 menit kemudian bel rumah berbunyi tiiinng..tooong
Aku buka pintu rumah dan Shasa sudah di depan pintu menunggu aku
“Eh Shasa mana papa kamu ?”
“Papa sudah nunggu di mobil Miss Foni, kita berangkat sekarang “
“Oke Shasa, Miss Foni tutup pintu dulu “
“Papa sudah nunggu di mobil Miss Foni, kita berangkat sekarang “
“Oke Shasa, Miss Foni tutup pintu dulu “
Selanjutnya aku tutup pintu rumah dan bergegas ke mobil untuk jalan ke sebuah tempat makan di tengah kota.
Sekitar 2 jam kita makan dan bercerita
tentang banyak hal di tempat makan, serasa makin hari hubungan aku
dengan keluarga itu makin erat. Hinga akhirnya jam sudah menunjukkan
pukul 9 malam. Dalam perjalanan pulang Shasa menanyakan sesuatu kepada
papanya.
“ Pa, boleh gak Miss Foni tinggal di rumah kita ?”
“Hei, napa gitu Shasa? Ya jangan dong masa Miss Foni tinggal di rumah Shasa? “ jawabku
“Iya kalau miss Foni ga mau, ya sudah aku ga mau diajar lagi sama miss Foni” Shasa terlihat kecewa
“Hei, napa gitu Shasa? Ya jangan dong masa Miss Foni tinggal di rumah Shasa? “ jawabku
“Iya kalau miss Foni ga mau, ya sudah aku ga mau diajar lagi sama miss Foni” Shasa terlihat kecewa
Namun Yudha kemudian member pengertian kepada Shasa,
“ Mungkin miss Foni malam ini boleh tidur rumah dulu deh “
“ Asyikkk, aku ada yang menemani “ Shasa gembira mendengar jawaban papanya.
“Baiklah kalau kalian minta “ jawab aku sambil mencium dahi Shasa.
“ Asyikkk, aku ada yang menemani “ Shasa gembira mendengar jawaban papanya.
“Baiklah kalau kalian minta “ jawab aku sambil mencium dahi Shasa.
Akhirnya malam itu aku menginap di rumah Yudha untuk menemani Shasa.
Sesampai di rumah, kami membersihkan
diri dulu sebelum tidur dan Shasa mulai manja ajak tidur aku dengan
memintaku bercerita sebelum tidur. Malam itu Shasa gembira sekali
mendengarkan cerita aku dan hingga sejam kemudian dia terlelap tidur.
Setelah Shasa tertidur pulas aku
beranjak pindah ke kamar aku yang sudah disediakan oleh keluarga Yudha.
Rasanya badan mulai terasa letih dan ingin segera tidur di ranjang
karena seharian tadi mengajar Shasa di rumah ini.
Aku membuka pintu kamar dan menyalakan lampu yang ada di kamar tersebut, di dalam kamar ternyata Yudha sudah menunggu aku.
“ Malam Fon, sengaja aku menungu kamu di sini “
“ hai Yudha, lama nuggu ? “
“ Lumayan sih sejam ”
“Nunggu Shasa tidur “
“ hai Yudha, lama nuggu ? “
“ Lumayan sih sejam ”
“Nunggu Shasa tidur “
Lalu kita saling berpelukan dan saling
memandang satu sama lain, merasakan kerinduan yang tak terkatakan di
antara kita berdua. Tanpa banyak kata kita saling melumat di kamar itu,
rasa rindu yang lama terpendam tersebut membuat panasnya suasana malam
itu. Satu persatu baju kami lepaskan dan mulai saling merangsang satu
sama lain. Yudha rebahin aku di ranjang dan mulai lidahnya memainkan
putingku. Jari-jarinya memainkan klitoris aku dan membuat aku makin
menggelinjang teratur. Aku melenguh merasakan rangsangan bertubi-tubi
dari Yudha.
“Oooh Yudha….
Yudha tak pedulikan aku yang makin
terangsang hebat karena lumatan dan jari-jarinya yang merangsang tubuh
aku. Lalu dia lebarin paha aku dan mulai menjilat vagina aku dengan
lidahnya yang makin liar. Terasa basah lubang kewanitaanku dan dia makin
semangat melumatnya seperti melumat bibir. Denyutan kecil mulai terasa
dan aku merasakan lender yang makin banyak.
“Uhhhhh…Yudha
Sambil mengecup dan melumat lubang
vagina, tangan Yudha memainkan putting aku dan aku makin menggelinjang
dibuatnya. Semakin basah rasanya lubang vagina aku karena ulah Yudha dan
terasa akan klimaks, namun Yudha menghentikan lumatan di vagina aku dan
membiarkan vagina aku berkedut-kedut menggelinjang hingga sedikit
lender keluar dari lubang kewanitaanku. Terasa melayang dibuatnya hingga
klimaks.
Lalu Yudha bangkit dan menyodorkan
batang penisnya ke mulut aku dan memintaku untuk mengulumnya. Batangnya
yang keras menyodok mulut aku hingga aku tidak biisa bernafas. Kepala
aku dipegangnya dan dia sodok dan tahan di mulut. Kerongkongan aku
terasa tersedak kena batang Yudha yang menyodok semakin dalam.
Setelah foreplay yang makin panas,
selanjutnya Yudha menarik batangnya dari mulut aku dan memainkan di
bibir aku. Selang bebrapa saat dia lebarin paha aku dan mulai memasukkan
batangnya ke dalam vagina aku. Dia gosok-gosokan batang penisnya di
luar lubang vaginaku yang basah dan licin. Rasanya aku dibuat penasaran
karena ulahnya itu, namun Yudha tahu kalau aku meintanya segera
memasukkannya.
Pelan-pelan kepala penisnya menyusup ke
dalam vagina aku dan mulai dia pompa dengan menindih aku. Semakin ke
dalam dan menahannya sejenak sambil melumat bibir aku. Hujaman dari
batang Yudha makin cepat sehanga aku mulai merasakan akan klimaks.
“OOOhhhh…aaaarrghhhhhhh
Tiba-tiba otot di vaginaku mulai
mengejang dan aku klimaks namun Yudha tidak menghentikan hujamannya
walaupun aku jepit dengan otot-otot vagina aku.
“oooohhhhh…uuuuhhhh “
Makin lama makin cepat dan terasa denyut
batangnya menandakan akan keluar. HIngga pada akhirnya sperma Yudha
menyembur ke dalam vagina aku dengan deras.
Terasa hangat semburannya di dalam liang
vagina aku, sambil Yudha tetap menghujamnya sehingga menghasilkan bunyi
kecipak di lubang vagina aku.
“ck..ck..ck.. “
Lalu yudha mencabutnya dan aku terkulai
lemas di sampingnya setelah mendaki puncak kenikmatan. Sambil istirahat
sejenak kita saling berciuman dan saling merangsang satu sama lain.
Yudha rebahan di ranjang dan aku melihat batangnya masih cukup keras
untuk dipergunakan kembali.
“ OOhhhhh Fonny lagiii “
Yudha suka akan permainanku itu dan aku
gantian menindih Yudha dan sekarang posisi aku di atasnya, sehingga
permainan aku kendalikan. Aku menggelinjang di atas tubuh Yudha saat
kami bersetubuh kembali. Aku jepit tahan batangnya sehinga Yudha
melenguh keenakan merasakan jepitan lubang vagina aku.
‘Oooooooooooooooooooohhhhhhhh……………..
Sambil memutar pinggul lalu menahan
batangnya yang keras kembali aku jepit dan memerasnya di dalam agar
segera klimaks kembali. Batang Yudha mengeras kembali hingga tak kuasa
aku merasakan nikmat yang tiada tara. Gesekan antara kulit batangnya dan
lubang vagina menyebabkan kenikmatan tersendiri. Hingga pada akhirnya
kita mulai merasakan ada denyut otot penis dan vagina saling
berkontraksi. Sejenak aku merasakan sensai denyutan tersebut dan
akhirnya masing-masing dari kita klimaks.
“Oooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……….
Sambil pelukan kita merasakan denyutan di dalam vagina hingga denyutan itu makin berkurang dan kembali seperti sedia kala.
Link Alternatif Sbobet : www.7sbobet.com
Posted By : Bandar Judi Bola Terpercaya
No comments:
Post a Comment